Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

Lawang Menuju Kampung Hafidz

Diperbarui: 29 Maret 2021   06:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

kolase -- ilustrasi pribadi

Gubernur Sumatera Barat terdahulu Prof Dr.Irwan Paryitno (2010-2021- dua periode) meresmikan Program Pengadaan Air Bersih Swadaya yang di inisiasi oleh Pesantren Al Hafidz Ibu Hajar Gajah Mati, Nagari Lawang. Membuat saluran pipa air bersih dari mata air ke pesantren dengan bak penampungnya. Kegiatan swadaya ini memungkinkan terciptanya lingkungan pesantren dan masyarakat sekitar berlimpah air bersih. Kebutuhan air bersih untuk para santri, dan kegiatan tambak produktif ikan nila dan lele, di lahan wakaf hak guna oleh warga Chaniago, Rumah Batu Kuning Pasar Lawang. Dukungan perantau dan hamba Allah mengalir ke Pesantren Al Hafidz Ibnu Hajar ini.  Seperti telah terlihat tahun sebelum nya untuk perluasan lahan asrama santri, perluasan lahan produktif, pembangunan asrama santri, pengadaan mobil Operasional Pesantren dan kosumsi santri serta pembangunan penampung air dan lain nya.  .  Kunjungan Gubernur yang berlangsung 12 Nopember 2020 itu,  meningkatkan semangat Pengasuh Pesantren dan masyarakat sekitar Gajah Mati, dan Nagari Lawang umumnya.

Kebanggaan masyarakat Nagari Lawang semakin bertambah dengan kehadiran Bupati Kabupaten Agam ke Pesantren, 23 Februari 2021.  Bupati Kabupaten  Agam terpilih tahun 2021 ini, yakni  DR.H.Andri Warman, S.Sos.MM adalah untuk kegiatan "Peresmian dan Tebar Ikan dan Tebar Benih Ikan Lele dan Nila", di lahan tambak produktif yang telah dimulai sejak dua tahun yang lalu. Tambak ikan ini hampir 1.000 m2 dalam beberapa petak,, sebagai ajang praktek perikanan darat para santri dan sekaligus pula sebagai sumber lauk pauk kosumsi 50 santri hafidz pria dan wanita di pesantren ini.

Keceriaan masyarakat Lawang yang semua hanya bertumpu pada pencarian "mengilang tebu untuk saka", bertambah. Masyarakat Nagari Lawang telah memiliki mata pencarian tambahan dari kunjungan wisatawan   ke Puncak Lawang. Berupa layanan kuliner dengan tumbuhnya warung warung kecil di sepanjang jalan dari Pasar Lawang ke Puncak Lawang. Penyediaan makanan kecil-camilan berupa kacang goreng, kerupuk, kacang bawang, produksi saka, gulo, ketupat sayur, air tebu segar serta makanan lain.

Hadir nya pesantren sejak lima tahun yang lalu juga mendorong masyarakat untuk ikut serta, dalam proses pembangunan, penyediaan keperluan harian santri, kosumsi pengelola dan santri. Hal ini semakin meningkat dengan bertambahnya  kegiatan pesantren bagi para ustadz dan pengajar pondok, petugas Nagari, Kecamatan, karyawan perusahaan yang dilaksanakan di pesantren ini. Diantara nya seringnya Pesantren ini menjadi lokasi kegiatan Penataran Para Ustadz dalam Pengembangan Metodologi Pengajaran Bahasa Arab, Pengurusan Janazah, Pertemuan Santri Antar Pondok dan tadabur alam, kegiatan pembangunan Nagari Lawang sendiri. Nagari Lawang yang dipimpin Inyiak Wali, Drs.H.Jamal Dt Lelo,  dengan Badan Usaha Milik Desa nya serta program pembangunan Nagari berjalan seriring. 

Selain udara yang sejuk, pesantren memiliki fasilitas air yang jauh memadai, kamar mandi, dapur, asrama dan ruang untuk muzakarah. Bermalam di pesantren sekaligus pula dapat memahami budaya dan kehidupan masyarakat Nagari Lawang, yang tidak terlepas dari "tebu". Menikmati "mengilang" tebu dan membuat saka dan gulo dengan masyarakat sekitar pesantren. Transit wisatawan di pesantren semalam dua malam, akan mengingatkan kepada generasi "lansia" secara khusus, saat dulu ngaji di "surau"

pesantren-lokasi-605ed1548ede487ee5181202.png

Semangat H Efendi Syamsuar selaku Pimpinan Pesantren dengan para ustadz dan ustazah yang memulai tahun 2015 melalui  pendirian Yayasan Al Hafidz Ibnu Hajar, sebuah berkah dan karunia bagi Nagari Lawang. Efendi yang merantau puluhan tahun, dan menuntut ilmu di Yordan, kemudian merintis pesantren di Banda Aceh, saat pulang  kampung, diminta oleh masyarakat, cerdik pandai, tokoh adad dan ulama untuk membagi pengalaman nya yang dihimpun  di Banda Aceh, untuk masyarakat Nagari Lawang. Pijakan awal, untuk memulainya sudah ada Mushalla, lahan awal ratusan meter persegi dan lebih penting, komunitas Minang dengan "Tiga Tungku Sajarangan", siap mendukung. Mereka itu adalah cerdik pandai, ulama dan tokoh adad Minang.

Iklim di lingkungan Kabupaten Agam dan Sumatera Barat, sangat positif. Kabupaten Agam,  Sumatara Barat, telah mencanangkan Kabupaten ini sebagai Kabupaten "Agam Mandiri Berprestasi Yang Madani ".  Visi dari pesantren ini adalah   "Membentuk Generasi Qurani", yang diterjemahkan dalam tiga pokok misi, yakni; 1. Melahirkan Para Huffadhil Quran; 2. Melahirkan generasi beradab Islami; dan 3. Mendidik Generasi Produktif dan Inovatif;     Gubernur Sumatera Barat terpilih Buya H Jangguik Mahyeldi memiliki visi yang sejalan dengan pesantren ini.

Bila berkunjung ke pasantren ini, jangan heran kalau  para santri ini memiliki kemampuan berbahasa Arab, Inggris, kemampuan untuk menjadi guru, imam dan da'i,  selain hafidz Al Al Qur'an. Menguasai "Langkah Empat" ketrampilan silat, olah raga, tidak tertinggal derngan teman seusia mereka yang belajar di sekolah umum. Pesantren selanjutnya akan mengikutsertakan santri yang berminat, nya dalam ujian paket A, B dan C sesuai dengan usianya dan jenjang pendidikan yang akan diikuti. 

Nah kedepan, ada dua program besar yang sedang ditawarkan kepada para perantau, wisatawan lokasl dan jiran, serta masyarakat di kampung, yakni Pembangunan Asrama Santri lanjutan (lantai 2) dan rencana untuk mengirim delapan santri untuk belajar di Sudan University. Silahkan berebut ladang amal  itu. Caranya sederhana buka dan klik  portal, pesantren, fb, istagram dan medsos nya. Tafadhal




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline