Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

Kampung Inggris di Puncak Lawang

Diperbarui: 19 Maret 2021   10:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok. pribadi

Parak Tabu

Popularitas Lawang sejak puluhan tahun yang lalu adalah penghasil saka dan gulo Lawang, dengan potensi lahan kebun tebu yang luas. Dari 16,96 km2  wilayah Nagari Lawang, seluas 626 hektar, ditaman tebu. Tebu kemudian diolah menjadi Saka dan Gulo Lawang.

Lawang sendiri adalah sebuah Nagari, satu dari 963 Nagari (juga ada 1.749 desa dan 337 kelurahan) di Sumatera Barat. Secara geografis terletak di dataran tinggi Kabupaten Agam, Sumatera Barat, lebih kurang 23 km sebeleh Utara Kota Bukittinggi.

Membuat saka  dan gulo Lawang  menjadi mata pencarian utama masyarakat. Sejak dulu kebun tebu yang luasnya 626 hektar itu menyelimuti bukit-bukit kering. Tebu di kilang, dan diproses secara tradisional sejak berates  tahun yang lalu. Sekarang telah menggunakan kilangan besi dan kilangan mesin dengan pengerak diesel,  menghasilkan saka atau gula mangkok. Saka dan gula ini dijual   di pasar Lawang,  setiap hari Senin dan Jum'at.  Harga saka atau gula  Rp 13.000 hingga Rp.14.000, dikerjakan oleh  3 atau 4 orang, lama  bekerja 2 hari dan hanya menghasilkan paling banyak 30 kilo atau sekitar Rp 120.000.  Kayu bakar dicari  sendiri.

Sepuluh tahun terakhir, Lawang semakin dikenal, baik di tanah air maupun skala internasional. Pada Juni 2003 yang lalu, misalnya di Puncak Lawang diselenggarakan lomba terbang layang secara international yang diikuti oleh 23 negara. Selain juga menjadi objek pemandangan alam, juga objek  para turis yang ingin menonton atau ikut olah raga terbang layang. Perhelatan Terbang Layang, hampir setiap tahun diselenggakan.

Pesona Alam

Lawang dengan ketinggian sekitar 1100 m diatas permukaan laut,  hawanya sejuk, apabila malam dingin sekali merasuk ke tulang sumsum. Suhu sekitar 17/18 celsius. Keitimewaan nya disini teretak Puncak lawang yang menjadi faforit nya Bung Hatta. Dari semua panorama Puncak Bukit memandang kerah Timur  terlihat ahmpatan dataran tinggi Agam, yang dihambat Triarga Gunung Merapi, Singgalang dan Sago. Di Kejauhan sekitar jarak 25 km pandangan kearah Timur.

Dari puncak Lawang, kendaraan terlihat  seperti semut merangkak. Bahkan lebih ke Barat lagi, bila cerah tampak Lautan India dimuka pantai Tiku. Kecamatan Tanjung Mutiara, ke selatan dan Utara gugusan Bukit Barisan.

Dari Puncak ini dapat ditelusuri jalan setepak, turun masuk hutan terjal menuju Maninjau. Puncak Lawang pada tahun tahun terakhi ini mernjadi pusat olah raga terbang layang , gantole. Konon yang terbaik di dunia.

Kampung Inggris

Berkembangnya Lawangmenjadi salah satu tujuan wisata aklama yang unik dan mempesona, mendorong masyarakat dan pemerintah Nagari untuk lebih bersiap diri. Gelombang wisata lokal dan internasional semakin meningkat setiap tahun.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline