Lihat ke Halaman Asli

H. Muchtar Bahar

Ingin hidup lebih lama untuk berbagi

H. Darmen dan H. Nurain, Doa Kami Mengiringi

Diperbarui: 12 Februari 2021   21:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Dua Februari 2021 jam 17.30, hari Senin, saya tersentak kaget, saat membaca medsos Forum Keluarga Lawang, "Darmen Darwis" berpulang kerahmatullah jam, 16.30 di RS Pelni Petamburan. Saya coba lacak kebenaran informasi ini, pada anaknya Evi Chaniago tidak berhasil. Informasi lebih rinci didapat kan dari adiknya Azhar Harris, menantu H Marthias Pandu. Azhar membenarkan informasi itu, dan menyampaikan agar mendoakan Uda Harmen rahimahullah, diberikan magfirah, mohon agar diberi kan maaf kiranya ada kesalahan dia, sengaja atau pun tidak. Juga memohon doa,  agar proses pemakaman berjalan lancar.

Uda Harmen rahimahullah masuk perawatan di RS Pelni dua hari sebelumnya, Allah telah berkendak lain, Senin 2 Februari 2021,  dipanggil keharibaan nya. Hasil pemeriksaan terakhir di rumah sakit ini menunjukkan Uda Harmen rahimahullah positif covid. Karena itu  penyelenggaraan jenazah, mulai dimandikan, dikafani, shalat dan penguburan sesuai dengan standard penanganan Covid 19. Azhar mengingatkan cukup mendoakan Uda Harmen rahimahullah, nggak usah datang ke rumah  dan pemakaman di Bambu Apus, nanti 3 Februari 2021, jam 08.00.

Ketika shalat Jum'at di Mesjid Nursiah Daud Paloh yang berada di Komplek Metro TV, selalu ketemu Da Harmen. Begitu juga saat  mengikuti,  "Tablig Akbar",  pengajian bulanan dan shalat tarawih bulan Ramadhan, tahun lalu, sebelum covid melanda kita.

Kenangan Kembali segar bagaimana kedekatan saya dan keluarga dengan Da Harmen dan istrinya Ni Gadih,  40 tahun lalu. Da Harmen  di Jl. Pilar Raya dan juga Da Zaini di Komplek Depertemen Agama adalah keluarga Lawang, yang tinggal di wilayah ini. Wilayah Kembangan (sekarang Puri Indah) termashhur dengan daerah rawan. Rawan karena masih banyak nya "maling lokal", jalan dari Kecamatan Kebon Jeruk ke lokasi masih jalan setapak, becek, kalau  hari hujan, terdapat sejumlah genangan. Saya tinggal di wilayah ini, Perumahan Serikat penerbit Surat Kabar, mulai bulan Oktober 1979. Saat itu di Perumahan ini baru ditempati sekitar 25 keluarga, berada di Blok D, tipe 35. Untuk Tipe 45 dan 70, telah selesai pembangunan nya, tetapi belum ada fasilitas listrik. Jumlah  di komplek ini 110  rumah, di sebelah Utara -Timur, adalah hamparan rawa dan kubangan kerbau. binatang berbisa itu.Di situ bersarang berbagai binatang berbisa, seperti ular, kalajengking dan belut dan ikan. Bila hujan deras, air  dan sampah,  melimpah ke perumahan ini disertai sampah. 

Da Harmen lah  sering mampir, karena dia mengetahui, perumahan ini terkenal sering banjir. Saya dan keluarga juga sering silaturrahim  ke rumahnya, karena ketika itu hanya jalan Pillar lah satu satu akses ke perumahan SPS. Kontak berikut nya selalu berjalan, tidak hanya soal banjir di Perumahan SPS Puri Indah, tetapi juga informasi keluarga perantau asal Lawang, Matur. Ketika itu saya diberi amanah sebagai ketua Paguyuban Keluarga Lawang (KEKAL) se   Jabodetabek. 

Saya kembali ingat tahun 1985, ketemu Da Harmen di bandara Sukarno Hatta. Dia langsung menegur, dan saya menawarkan, "ayo kita pulang Da Men". Saya sudah mengetahui bahwa  layanan "Taxi Gelap" adalah sumber pendapatan harian nya. Ketika itu saya pulang dari Medan, setelah melakukan tugas LP3ES di sana. Ketika saya mau turun di depan rumah, saya selipkan "uang bensin". Da Men dengan tegas menolak. Saya sampaikan ini bukan dari saya Da men, ini adalah bagian dari fasilitas yang saya terima saat bertugas ke luar kota dari LP3ES.

Masih belum lama 12 Februari 2021, saya dan keluarga kembali terkejut saat mendapat kabar bahwa H. Nurain bin Chairul Ridwan meninggal, setelah dirawat inap di RS Hermina Grand Wisata Bekasi. Dia Meninggal jam 12.20, dan juga positif Covid. Ketemu dengan H Nurain, saat pernikahan cucu Mak Tuo di Komplek Pemda Jati Asih,  Bekasi, 22 Agustus 2020.  

Pertemuan berikutnya adalah saat pernikahan putra  pertama nya "Dio"  di rumahnya, Dukuh  Zamrud, Grand Wisata Bekasi. H Nurain rahimahullah adalah pengurus DKM masjid di dekat rumahnya,  PNS di Kementrian Perhubungan dan aktif pula di Forum DKM Mesjid di Bekasi, Obrolan mengalir  antara kami, meski tamu undangan berdatangan terus. Dia menjawab salam, dan mepersilahkan menikmati  sajian  dan mengambil tempat yang disediakan. Allah maha tahu dan menentukan, rencana nya untuk menikahkan anak perempuan nya "Lila", minggu pertama Maret 2021 berlangsung tampa ayah nya nanti. 

Saya dan keluarga semakin meyakini bahwa wabah covid 19, tidak lah semakin berkurang. Korban yang meninggal, dirawat dan sehat semakin bertambah, tanpa memandang kelas suku, professi, kaya,miskin dan  dimana berada,  Akan mudah dhinggapi virus covid ini, bilamana kondisi tubuh tidak sehat, tidak disiplin memakai masker, jarang cuci tangan, suka bergerombol dengan mengabaikan pemakaian masker dan malas cuci tangan. Karena mereka orang sekitar kita,  yang positiff covid, tidak terlihat gejalanya di permukaan.

Dekat dengan Allah, akan menambah semangat juang kita menghadapi ujian ini, tentunya.  Semoga Allah menguatkan kita menghadapi cobaan ini dan penyebaran wabah ini semakin terkendali, dari segi kuantitas maupun wilayah berjangkit nya (Jum'at, 12 Februari 2021)

Dokpri

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline