Lihat ke Halaman Asli

Tim Bertabur Bintang, Bukan Jaminan di World Cup

Diperbarui: 24 November 2022   23:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: AFP/Khaled Desouki

Pertandingan pertama perheletan World Cup Qatar telah mengejutkan publik dunia. Argentina dan Jerman yang digadang - gadang akan memenangkan pertandingan pembuka ternyata mengalami kegagalan.

Sistem kompetisi yang singkat, tensi tinggi, euforia yang meriah merupakan bagian yang terlewat dari catatan statistik prediksi di tiap laga.

  • Antitesis Determinasi Argentina dan Jerman

Skenario kekalahan dua tim tersebut hampir serupa. Mendapatkan hadiah pinalti, unggul dimenit - menit awal, dan keadaan berbalik di babak kedua.

Argentina dengan agresivitasnya mungkin tidak menyangka Arab Saudi bermain dengan sangat "berani". 4 - 4 - 2 yang berubah menjadi 4 - 2 - 4 tim besutan Scaloni mengalami frustasi dan kebuntuan. Arab saudi menyadari kecepatan, determinasi, kreatifitas, dan buasnya penyerang Argentina tidak bisa diatasi dengan hanya ditunggu.

Strategi skuad asuhan Herv Renard merespon dengan high deffensive-line yang patut diacungi jempol. 10 catatan offside sepanjang laga bagi Argentina. 3 gol yang tercipta dibabak pertama juga harus dianulir VAR karena terperangkap Offside.

Kesuksesan pertahahan juga diimbangi oleh para penyerang skuad asuhan Renard dalam memaksimalkan momentum yang ada. Perlu diketahui, Arab hanya mampu melesatkan 3 tembakan, 1 off target, 2 berbuah gol. Sedangkan Argentina mampu melesatkan tembakan 5 kali lebih banyak, dan 6 diantaranya on target.

Salem Al Dawsaei dan Saleh Al Shehri melesatkan tembakan dari sudut kearah yang sama, tiang jauh dari sisi Emiliano Martinez. Aksi 2 penyerang tersebut perlu diapresiasi. Karena berhasil memenangkan duel dan mampu melesatkan bola dari setidaknya 2 gangguan pemain argentina

Serupa dengan Arab, Jepang menunjukann kualitas dan pengalamannya. Daya juang yang tinggi, kedisiplinan menjadi kunci jepang 'membungkam' pasukan Die Mannschaft.

Build-up Jerman melalui komposisi lini tengah dan rajinya pemyerangan dari sisi kanan dapat terbaca oleh pasukan samurai biru. Meskipun, diawal laga Nico Schlotterbeck sukses menemukan ruang kosong yang membuatnya dilanggar oleh Schuici Gonda sehingga membuahkan pinalti bagi jerman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline