Lihat ke Halaman Asli

Jejaring Sosial Ajang Pertemanan, Perjodohan Dan Perselingkuhan

Diperbarui: 25 Juni 2015   21:48

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada umumnya TKI tidak mengenal sebuah teknologi internet karena kebanyakan TKI itu berasal dari kampung seperti saya ini yang tidak pernah sama sekali tahu namanya internet, walaupun tahu itu hanya sebatas lewat warnet. Semenjak dikorea ini saya mengenal internet lebih jauh dan nyaman, kenapa demikian? karena beda jauh dengan internet indonesia, dikorea internet sangat cepat aksesnya dan beruntung saya berada dinegara dengan akses internet tercepat kedua setelah amerika.

Saat ini saya bisa katakan tidak ada TKI yang gaptek akan teknologi internet khususnya 4 negara unggulan TKI yaitu korea, jepang, taiwan dan hongkong. Kalau untuk negara lain saya tidak bisa memastikan karena saya tidak punya pertemanan dunia maya (duma) dengan negara selain 4 negara tersebut.

Internet...bisa membawa sebuah perubahan pada seseorang, karena dengan internet kita bisa mengakses apapun yang kita inginkan dari hal positif maupun hal negatif. Saat ini internet bisa dibilang sebuah jendela dan pintu dunia, karena dengan internet kita bisa melakukan apa saja dari yang hobi menulis sampai yang hobi sekedar browsing-browsing saja. Seiring dengan kemajuan zaman teknologi internet kita bisa berinteraksi satu individu dengan individu lainnya secara langsung tanpa batas ruang dan waktu melalui jejaring sosial seperti facebook, twitter, blogger dan chatting yahoo, skype atau google.

Sebagian besar teman TKI yang memanfaatkan kemajuan teknologi internet ini untuk bergabung dan berinteraksi di jejaring sosial facebook, chatting yahoo dan skype. Dari sini akan dimulai sebuah sandiwara dunia maya, dimana pada umumnya dalam berinteraksi diduma ini penuh dengan kebohongan belaka. Tetapi tak sedikit juga saya menemukan ada kejujuran apa adanya dari teman-teman TKI.

Pada awalnya dengan bergabung di jejaring sosial hanya untuk sekedar ikuta-ikutan saja, dan mencari banyak teman di duma ini. Seiring waktu berjalan akan ada suatu titik menemukan seseorang yang cocok dihati, dan saat itu dimulailah pencarian cinta di duma ini. Kalau berjodoh maka hubungan ini akan berlanjut ke dunia nyata dan menikah lalu hidup bahagia. Tak sedikit teman-teman saya yang menemukan jodoh mereka dengan bergabung di jejaring sosial tersebut.

Jejaring sosial sangat riskan akan terjadinya perselingkuhan, pada awalnya mungkin tak terbesit niat sedikitpun untuk berselingkuh saat bergabung dijejaring sosial tersebut. Tetapi seiring waktu berjalan akan menemukan suatu titik yang menggoda iman, dimana akan timbul benih-benih cinta baru kembali kepada orang lain. Kalau cinta lain sudah berbicara maka hati dan pikiran seakan buta untuk merasakan dan melihat cinta yang telah lama ditinggal dan setia menanti dirumah. Berbagai upaya dilakukan untuk mencari kesalahan dari cinta lama agar menjadi alasan untuk dtinggal selamanya dan menjalin cinta yang baru dengan yang lain.

Istri maupun suami yang ditinggal itu adalah cinta lama, sedangkan cinta baru adalah orang yang dikenal melalui jejaring sosial. Saya sangat miris dan ironis sekali setiap kali menjumpai hal seperti ini, mereka korbankan keluarganya karena hanya ego cinta baru yang dirasa, mereka lupa maksud dan tujuan mereka menjadi TKI adalah untuk menafkahi keluarga dirumah dan merubah nasib keluarga mereka.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline