Lihat ke Halaman Asli

Kasus Perundungan Siswa di Malang, dari Buruknya Komunikasi Publik hingga Berujung "Body Shaming"

Diperbarui: 7 Februari 2020   10:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Algorithms that can search for the signs of bullying on social media can help to highlight perpetrators so they can be stopped (Credit: Getty Images)

Siswa Itu Harus Kehilangan Jari-nya

Miris. Ketika melihat seorang siswa kelas VII SMP Negeri 16 Kota Malang, berinisial MS harus kehilangan jarinya akibat aksi perundungan. Berdasarkan pemberitaan di sejumlah media massa, MS harus kehilangan jari-nya akibat ulah tujuh temannya di sekolah.

Kapolres Malang Kota, AKBP Leonardus Simarmata, dalam sejumlah keterangannya mengatakan, jika tujuh teman MS di sekolah telah membantingnya ke paving dalam posisi telentang. 

Bukan itu saja, MS yang dikenal sebagai seorang pendiam, juga dilempar ke pohon. Akibatnya, jari tengah MS terpaksa bermasalah secara medis dan harus diamputasi.

Paman korban, Taufik, mengatakan, keputusan mengamputasi jari tengah korban lantaran keputusan tim dokter pasca melakukan observasi kepada MS. Remaja 13 tahun itu harus kehilangan jari tengahnya, akibat perilaku temannya.

Lebih miris lagi, kata Taufik, kondisi psikis MS kini sedang dalam kondisi yang kurang baik. Sejak jarinya diamputasi, ia selalu menangis lantaran ada yang hilang dari anggota tubuhnya.

Pihak kepolisian, juga terus melakukan penyelidikan terhadap kasus ini dengan memeriksa sejumlah saksi, termasuk teman MS yang diduga melakukan aksi perundungan.

Melawan Perundungan dengan Perundungan, Tepatkah?

Berita tentang MS lantas ramai, dibahas di media sosial. Sejauh pengamatan penulis, para warganet merasa geram dengan Pemerintah Kota Malang, dalam hal ini amarah ditujukan kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang, Zubaidah.

Dalam sebuah postingan di salah satu grup facebook, Kepala Dinas Pendidikan Kota Malang dianggap warganet mengeluarkan statemen yang tidak pantas. Zubaidah mengatakan, jika apa yang dialami oleh MS hanyalah bercandaan belaka.

Tapi setelah penulis lihat kembali video itu, Zubaidah sebelum melontarkan kata bercanda, ia mengatakan dua kali kalimat berbunyi "kesimpulan sementara".

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline