Salah satu tujuan adanya pengembangan teknologi adalah untuk mempermudah manusia dalam segala aspek. Tak terkecuali urusan finansial atau keuangan. Makin mudah atau simpel dalam urusan finansial, termasuk di dalamnya transaksi keuangan, makin menunjukkan jika suatu bank atau lembaga keuangan lainnya itu menggunakan teknologi terkini sebagai jasa pelayanannya. BCA Mobile dengan terobosannya cardless mampu memberikan akses kemudahan transaksi keuangan yang bahkan tidak dimiliki bank lainnya. Dari sinilah Generasi Simpel akan dimulai, sehingga semua urusan bisa Dibikin Simpel.
Jujur saja, saya menulis artikel ini tidak sepenuhnya karena ingin mengikuti kompetisi. Terlebih, karena saya ingin berterima kasih kepada Bank BCA karena layanan cardless atau penarikan uang tanpa kartu ATM setidaknya sudah dua kali menyelamatkan "wajah" saya dari rasa malu.
Ceritanya begini. Sekitar 6 bulan lalu, saya sedang perjalanan dari rumah menuju lokasi kantor tempat saya bekerja. Lantaran bensin mobil sudah waktunya diisi, saya dengan percaya diri langsung masuk ke SPBU terdekat dan ikut antre mengisi bahan bakar minyak (BBM). Saat tiba giliran, tanpa ragu pula saya bilang ke petugas SPBU untuk mengisi bensin mobil sebesar Rp 200 ribu. Disinilah ketegangan itu terjadi. Saat petugas SPBU mengisikan bensin ke mobil saya, lalu mendadak kaget karena saya lupa membawa dompet beserta kartu ATM BCA di dalamnya. Saya panik. Meskipun ada ATM BCA di lokasi SPBU tersebut, namun, kala itu saya masih belum "berkenalan" dengan fitur BCA Cardless atau bisa menarik uang tanpa kartu ATM.
Usai pengisian bensin berlangsung, saya lalu jujur berkata kepada petugas SPBU bahwa ATM dan dompet saya ketinggalan di rumah. Dan saya masih menghubungi saudara untuk mengantar uang ke SPBU. Petugas SPBU lalu meminta saya memarkir mobil tak jauh dari lokasi pengisian bensin karena antrean belakang mobil masih panjang.
Setelah memarkirkan mobil, saya panik sejadi-jadinya. Pada waktu itu saya tidak bisa meminta tolong istri mengantarkan uang karena ia sedang berada di luar kota.
Rasa panik itu memaksa saya untuk menelepon adik sepupu saya bernama Serlina Aprilia (24). Saya meminta tolong agar dibawakan uang ke SPBU tempat saya mengisi bensin. Bukannya panik, Serlina justru tertawa mendengar kepanikan saya. "Lha sampean kan pakai BCA mas, bisa ambil uang tanpa kartu. Di SPBU itu ada ATM BCA apa gak?" Lalu saya jawab "Ada".
Sontak dia menimpali "Pake Penarikan Tanpa Kartu". Lantaran panik, saya jawab ke sepupu "Aku gak ngerti gimana cara pakenya," dengan tenang. Lalu dia tanya berapa uang yang saya butuhkan dan meminta dia mengirim uang sejumlah tagihan bensin. Serlina bilang "Sek ya mas tunggu 2 menit lagi" dan dia menutup telponnya.
Tak lama berselang, Serlina menelpon saya dan bilang "Sampean masuk ATM BCA mas". Lalu saya masuk dan mengikuti instruksi Serlina. Kala itu saya suruh menekan tombol transaksi tanpa kartu. Lalu layar ATM terdapat instruksi untuk memasukkan nomor ponsel. Serli mendikte nomer ponsel miliknya dan setelah itu saya diminta lagi memasukkan enam digit angka dan keluar uang 200 ribu pecahan Rp 100 ribuan. Akhirnya, tanpa ribet, saya bisa membayar uang bensin di SPBU.
Usai kejadian mendebarkan itu lalu saya mempelajari bagaimana transaksi tanpa kartu ATM dan hanya menggunakan ponsel pintar saja. Saya mencoba mempraktikkannya dan berhasil.
Lalu sampailah pada kejadian kedua sekitar satu minggu lalu. Karena tergesa-gesa saya kembali ketinggalan dompet berisi ATM saya di rumah. Saat itu saya mampir mini market untuk membeli berbagai kebutuhan. Setelah sampai depan kasir, lagi-lagi saya kaget dompet ketinggalan dan memaksa saya untuk jujur kepada petugas kasir.
"Mbak maaf dompet dan ATM saya ketinggalan," kata saya. Lalu ditimpali oleh kasir dengan berkata "Berarti gak jadi ini ya pak". Saya membalasnya "tetap jadi mbak. Disini ada ATM BCA kan?" Kasir itu lalu menjawab "Oh itu ada pak, dibelakang" lalu saya menuju ATM dan mengambil uang dari mesin tersebut.