Lihat ke Halaman Asli

Ndol_endol

Mahasiswa

Menghukum Siswa yang Telat, Meningkatkan Rasa Kedisiplinan atau Menjadikan Pendidikan yang Menakutkan?

Diperbarui: 7 Januari 2022   04:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Dalam pendidikan yang ideal kedisiplinan merupaakan hal yang paling penting untuk diperhatikan, apalagi dalam lingkup Sekolah Dasar membentuk siswa yang disiplin dan berkarakter merupakan salah satu tujuan pencapaian pendidikan Sekolah Dasar. Salah satu bentuk dari kedisiplinan pada Sekolah Dasar yang biasanya di terapkan adalah Siswa tidak diperbolehkan datang terlambat, hal ini bentuk dari penerapan teori Thorndike tentang hukum belajar salah satunya "Hukum Latihan" Hubungan Stimulus dan respons akan semakin kuat manakala terus menerus dilatih atau diulang.

Dasar tersebut menjadi landasan dilaksanakanya Peraturan menghukum Bagi siswa yang telat masuk Sekolah. Faktor yang menjadikan siswa telat datang ke Sekolah terdapat 2 macam; yakni dari segi Internal dan Eksternal. 

Dalam dijelaskan bahwasanya Faktor Eksternal yang menjadikan siswa telat dikarenakan pada malam harinya mereka tidak segera tidur, selain itu setelah shalat shubuh siswa terbiasa tidur sehingga datang terlambat, adapun dari Internal yakni kesadaran dari siswa yang tidak memiliki rasa kedisiplinan yang tinggi dan dan tidak didukung dengan Orang tua.

Hukuman yang diterapkan pada siswa yang datang terlambat ke Sekolah bermacam-macam mulai dari melakukan push up hingga berkali-kali sampai disuruh membaca Surat dalam Al-Quran, hal ini membuktikan bahwasanya penerapan hukuman bagi siswa yang datang terlambat ke Sekolah dengan cara Fisik atau mendidik. Perbedaan dalam ditegakkanya peraturan ini sering menjadi Pro kontra dengan argumen mendidik dari masing-masing cara tersebut.

Dampak dari segi Lingkungan siswa yang datang terlambat sangat mengganggu bagi sekitarnya, menganggu proses belajar mengajar di dalam kelas karena siswa yang datang akan mengganggu konsentrasi belajar siswa yang lain, selain itu memecahkan konsentrasi dan perhatian akan tertuju pada siswa yang datang terlambat.

Adapun dampak pada siswa itu sendiri dari segi belajar mengajar mereka akan ketinggalan pembelajaran yang seharusnnya mereka ikuti sehingga motivasi belajar siswa yang datang terlambat ke Sekolah akan menurun, selain itu Dampak yang terjadi apabila siswa datang terlambat dari segi hukuman, apabila siswa yang datang terlambat kemudian diberi hukuman yang bersifat mendidik tanda kutip bukan dari dalam ranah fisik, maka mereka secara mental keinginan belajar masih sangat baik jika dibandingkan dengan menghukum dengan cara menggunakan fisik.

Menghukum siswa yang datang terlambat dengan hukuman yang bersifat fisik atau melakukan hal-hal yang berat serta tidak mendidik menjadikan siswa enggan untuk berangkat ke Sekolah esok harinya, dan mereka merasa letih dan capek sebelum melakukan pembelajaran, hal ini berdampak performa siswa dalam menerima ilmu yang diberikan kepada guru yang berada dikelas. 

Tidak dapat dipungkiri bahwasanya peningkatan kedisipilan dengan menindak siswa yang datang terlambat ke Sekolah dengan cara menghukum siswa baik bersifat mendidik atau tidak mendidik (fisik) merupakan suatu bentuk kepedulian Sekolah, akan tetapi bentuk hukuman yang diberikan tersbut yang menjadi poin penting pilihan pihak Sekolah dalam memaksimalkan proses belajar siswa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline