Pendahuluan
Pergerakan masyarakat sekarang ini tidak menentu baik kalangan atas, menengah apalagi masyarakat bawah. Dimana mana terjadi situasi tidak menentu dengan hadirnya sebuah virus selalu menghantui kita semua. Kegiatan ekonomi hampir lumpuh dimana mana terjadi kemerosotan harga tidak bisa dibendung lagi satu sisi sedangkan sisi lainnya harga melonjak naik. Seorang pengusaha harus pandai dalam mengelola usaha agar tetap produktif dalam masa pandemi.
Kegiatan sosial antara satu dengan lainnya saling tidak kondusif. Saling curiga mencurigai "kamu dari mana dan mau kemana?". Di beberapa daerah warga saling memperlebar mata, berusaha sekuat tenaga agar warganya tidak tidak tertular. Penjagaan diperketat seiring bertambah orang terkena virus corona.
Sektor pariwisata beberapa bulan sudah tutup berapa orang di rumahkan dan lainnya terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Pilihan bagi pemerintah pusat dan daerah serba sulit dibuka orang terkena virus bertambah ditutup biaya operasional tidak mencukupi.
Pendidikan sebagai pilar bangsa tidak terkecuali terkena dampak dari semua. Pemerintah beberapa bulan lalu sudah meliburkan kegiatan belajar dikelas. Sebagai pengganti proses kegiatan belajar mengajar menggunakan jaringan internet. Kondisi tidak mungkin dilaksanakan kegiatan belajar mengajar dikelas karena menghindari bersinggungan satu siswa dengan siswa lainnya.
Ditingkat atas para elit politik saling menyalahkan satu dengan lainnya. Saling mencari pembenaran diri sendiri dalam berdiskusi dan bukan mencari solusi. Situasi serba sulit diperparah dengan ucapan tanpa bukti demi golongannya sendiri menambah parahnya situasi. Kebersamaan saling menghargai yang dulu dilalui bersama berubah menjadi benci.
Sudah saatnya kita urai lagi benang kusut diantara kita. Kita luruskan bersama sama niat kita untuk membangun negeri tercinta. Diperlukan suatu alat agar kita bisa bangkit lagi dari keterpurukan. Alat itu merupakan akar budaya bangsa yang lahir dari bumi Pertiwi tiada lain adalah Pancasila.
Dari uraian di atas maka muncul suatu pertanyaan bagaimana mewujudkan nila nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi sulit. Tujuan penulisan sebagai pertama bahan masukan kepada pemerintah bagaimana cara mewujudkan nilai-nilai dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi sulit Kedua kepada semua masyarakat bagaimana cara agar dapat mewujudkan Nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi sulit. Manfaat dari penulisan ini adalah agar setiap warga negara Indonesia mampu mewujudkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dalam situasi sulit
Pembahasan
Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia lahir untuk semua. Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa terbukti mampu menyatukan berbagai agama terdiri dari agama Hindu, Budha, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Islam dan aliran kepercayaan. Pancasila sebagai dasar negara republik Indonesia lahir untuk semua. Pancasila dengan sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa terbukti mampu menyatukan berbagai agama terdiri dari agama Hindu, Budha, Kristen Katolik, Kristen Protestan, Islam dan aliran kepercayaan. Nilai dapat dikembangkan.dan diwujudkan didalam kehidupan sehari hari yaitu pertama percaya akan adanya Tuhan Yang Maha Esa serta menjalankan perintah dan menjauhi larangan-Nya sesuai dengan kepercayaan masing-masing. Kedua saling menghormati pemeluk agama lain dan tidak memaksakan kehendak antar umat beragama
Semua rakyat Indonesia memiliki hak yang sama di mata hukum, agama, masyarakat dan lainnya. Tidak ada perbedaan antara ras satu dengan yang lainnya antar sesama rakyat Indonesia. Sikap tenggang rasa dan saling tolong menolong harus diutamakan.Nilai kemanusiaan antar rakyat Indonesia harus dijunjung tinggi. Saling menghargai pendapat masing-masing. Nilai tersebut ada pada sila kedua kemanusiaan yang adil dan beradab.