Lihat ke Halaman Asli

Muchammad Soffa

Guru Matematika

Budi Karya dan Cellica

Diperbarui: 23 April 2020   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Virus corona benar benar menyita perhatian publik. Semuanya membicarakan mengalisa dan  menyimpulkan sesuai keinginannya masing-masing. Dokter ahlinya kalah oleh orang orang bukan ahlinya akibatnya masyarakat menjadi umum menjadi korban. Informasi salah diteruskan oleh orang tidak mampu memahami dan asal kirim menambah keruwetan.

Suatu daerah ada manusia disemprot oleh cairan antivirus disinfektan daerah lainnya mengikuti tanpa di dasari oleh pengetahuan  Akibatnya kalau orang tersebut mempunyai alergi bisa gatal gatal. 

Manusia pada awalnya sehat bisa sakit bukan oleh virus tetap gara gara antivirus. Disinfektan yang benar digunakan untuk membersihkan meja makan , pegangan pintu dan tempat umum sering berganti ganti orang

Orang meninggal dunia akibat terkena virus corona ditolak oleh masyarakat setempat. Ada rasa kuatir virus tersebut menyebar pada daerah tersebut. Kalau kita melihat informasinya orang meninggal tersebut sudah  sesuai dengan prosedur. 

Pertama dimandikan kemudian di kafani setelah dikafani di bungkus sama plastik dengan tujuan kalau ada lendir keluar dari tubuh si mayit tidak bisa langsung mengenai orang melayat. Setelah semua sudah beres si mayit  masih di masukkan ke petikemas.

Sejak awal virus ini masuk ke Indonesia cara penanganan dan penyelamatan sudah baik. Pemerintah dengan sigapnya 2 pasien langsung di amankan di rumah sakit. 2 pasien dirawat di rumah sakit orang dalam pengawasan masih berkeliaran karena memang tubuhnya sehat. 

Manusia dengan tubuh sehat karena imunitas baik maka bisa menjadi perantara virus tersebut menempel pada orang yang imunitas lemah. Manusia sehat hanya sebagai perantara untuk mengembangkan atau menyebarkan virus.

Virus corona ini sebenarnya tidak sama dengan virus HIV. Virus HIV bisa dikatakan penyebarannya melalui hubungan seksual atau intim. Ada data menyebutkan penyebaran melalui jarum suntik ini hanya beberapa persen saja. Fokus pada cara penyebaran 2 virus berbeda pertama virus corona dan kedua virus HIV.

Pada virus corona penyebaran melalui tubuh seseorang yang bersin mengeluarkan lendir, bergesekan langsung. Makanya kita dilarang untuk bersinggungan dengan orang lain dan menjaga jarak baik berdiri maupun duduk. Berbeda dengan virus HIV cara penyebarannya melalui hubungan intim. 

Seseorang terkena penyakit HIV kemungkinan besar berhubungan intim dengan orang bukan pasangannya. Dengan catatan orang tersebut tidak pernah kena suntik atau cuci darah. Orang dinyatakan  terkena penyakit HIV pastilah malu karena berhubungan dengan orang bukan pasangannya.

Dari pola penyebaran virus tersebut orang terkana virus corona tidak perlu malu. Orang terkena virus corona dengan kesadaran tinggi tidak perlu menutup diri apalagi melarikan diri. Orang melarikan diri sudah positif terkena virus corona membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline