Lihat ke Halaman Asli

Muchammad Soffa

Guru Matematika

Puisi | Sentuhlah Aku

Diperbarui: 12 Februari 2020   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sentuhlah aku manakala engkau sedih
Sentuhlah aku dikala engkau riang
Sentuhlah aku jika engkau sendiri
Sentuhlah aku andaikan engkau gundah

Sentuhlah aku jikalau engkau kedinginan
Sentuhlah aku andaikan engkau kepanasan
Sentuhlah aku jikalu engkau dalam gelap
Sentulah aku andaikan engkau silau dunia

Jangan biarkan aku lapuk
Jangan abaikan berwarna coklat
Jangan biarkan aku di makan rayap
Jangan pandangi aku seperti pemain sulap

Sentulah aku agar engkau dapat hidayah
Sentuhlah aku agar engkau tidak tersesat
Sentuhlah aku agar hidupmu bermanfaat
Engkau pasti tahu siapa aku

Kota Angin, 12 Pebruari 2020

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline