Lihat ke Halaman Asli

Lomba Mading: Menyemai Nilai Moderasi Beragama di Kalangan Siswa MTs Almaarif 1 Singosari

Diperbarui: 14 Mei 2024   19:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Penulis

            Dalam era digital yang serba cepat ini, tantangan untuk menjaga kerukunan antarumat beragama semakin besar. Radikalisme dan intoleransi dapat dengan mudah menyebar melalui media sosial dan platform digital lainnya. Oleh karena itu, diperlukan upaya yang inovatif dan kreatif untuk menanamkan nilai-nilai moderasi beragama di kalangan pelajar. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah melalui Lomba Majalah Dinding (Mading).

            Lomba Mading merupakan ajang di mana pelajar dapat mengekspresikan ide dan kreativitas mereka melalui karya tulis, gambar, dan desain yang dipajang pada sebuah majalah dinding. Lomba ini tidak hanya melatih kemampuan akademis dan seni siswa, tetapi juga dapat menjadi media yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan penting, termasuk nilai-nilai moderasi beragama. Melalui Lomba Mading, siswa diajak untuk menggali dan menampilkan informasi mengenai berbagai agama dan kepercayaan. Ini akan membantu mereka memahami keragaman dan pentingnya toleransi dalam kehidupan bermasyarakat.

Sumber: Penulis

            Kemudian, proses pembuatan Mading mendorong siswa untuk berpikir kritis dan reflektif mengenai isu-isu keagamaan dan sosial. Mereka belajar untuk tidak mudah terpengaruh oleh informasi yang tidak valid dan lebih menghargai perbedaan. Lomba ini biasanya dilakukan dalam kelompok, sehingga siswa dari latar belakang yang berbeda dapat bekerja sama. Ini adalah langkah nyata dalam mempraktikkan nilai-nilai moderasi dan kerjasama. 

Dengan diadakannya Lomba Mading bertema moderasi beragama, diharapkan akan tercipta generasi muda yang lebih terbuka, toleran, dan kritis terhadap berbagai isu keagamaan. Mereka akan menjadi agen perubahan yang mampu menyebarkan nilai-nilai moderasi di lingkungan mereka, baik di sekolah maupun di masyarakat luas.

            Lomba Mading bukan sekadar ajang kompetisi biasa, tetapi bisa menjadi alat edukatif yang powerful dalam menanamkan nilai-nilai moderasi beragama. Melalui kreativitas dan kerjasama, pelajar dapat belajar banyak tentang pentingnya toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Oleh karena itu, perlu dukungan penuh dari semua pihak, baik sekolah, orang tua, maupun masyarakat, untuk mensukseskan kegiatan ini demi masa depan yang lebih harmonis dan damai.

Karya Mading SiswaSumber: Penulis

            Pada akhirnya, Lomba Mading berperan penting dalam menciptakan lingkungan sekolah yang inklusif dan harmonis. Peserta lomba tidak hanya belajar untuk mengekspresikan kreativitas mereka, tetapi juga untuk menghormati dan menghargai pandangan orang lain. Proses ini akan mendorong dialog antarbudaya dan antaragama yang konstruktif, serta menumbuhkan sikap saling menghormati di kalangan siswa. 

Ketika siswa belajar bekerja sama dan berkomunikasi dengan baik dalam konteks yang beragam, mereka akan lebih siap menghadapi tantangan di masyarakat yang semakin pluralistik. Dengan demikian, Lomba Mading tidak hanya mengasah kemampuan intelektual dan artistik, tetapi juga memupuk nilai-nilai kemanusiaan yang esensial untuk kehidupan bersama yang damai dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline