Lihat ke Halaman Asli

Muchamad Iqbal Arief

Independent Content Writer

Kontroversi PON Aceh 2024

Diperbarui: 19 September 2024   02:07

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sepak Bola Aceh vs Sulsel  (Dok. PB PON XXI Aceh)

Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh 2024 yang semula diharapkan menjadi ajang pembuktian prestasi olahraga Indonesia, kini menghadapi sejumlah permasalahan yang tak bisa diabaikan. Dari masalah fasilitas hingga dugaan kecurangan yang mencoreng sportivitas, 

PON kali ini menarik perhatian tak hanya karena kemeriahannya, tetapi juga karena polemik yang menyertainya. Mari kita telusuri permasalahan-permasalahan utama yang muncul di PON Aceh 2024.

1. Kualitas Fasilitas dan Logistik: Masalah Klasik yang Terulang

Sebelum pelaksanaan PON, masalah fasilitas dan logistik selalu menjadi sorotan, dan kali ini pun tak berbeda. Banyak kontingen dan atlet yang mengeluhkan kondisi fasilitas yang belum memadai. Mulai dari sarana latihan, penginapan, hingga makanan yang disediakan untuk para atlet dianggap jauh dari standar yang diharapkan. Keluhan terkait makanan pun sempat mencuat, di mana beberapa atlet mengungkapkan bahwa menu yang disajikan kurang memenuhi kebutuhan gizi dan kualitas yang diinginkan .

Namun, di tengah keluhan tersebut, pemerintah menyatakan bahwa semua masalah tersebut sudah ditangani dengan baik. Kendati demikian, citra PON Aceh sudah terlanjur tercoreng oleh isu-isu ini. Kamu mungkin bertanya-tanya, bagaimana bisa event olahraga terbesar di Indonesia masih diwarnai oleh permasalahan yang sama, dari PON ke PON?

2. Kontroversi Kecurangan dan Kepemimpinan Wasit

Salah satu masalah paling panas di PON Aceh 2024 adalah dugaan kecurangan dan keputusan wasit yang kontroversial. Kasus ini paling mencolok terjadi di cabang sepak bola, di mana sejumlah tim dan pengamat menuding adanya kecurangan yang merugikan banyak pihak. Zulkifli Syukur, salah satu tokoh sepak bola nasional, tak segan membongkar bobroknya kepemimpinan wasit di PON kali ini. Menurutnya, banyak keputusan wasit yang cenderung berat sebelah dan merugikan tim tertentu, mengaburkan esensi sportifitas dalam kompetisi ini  .

Kecurangan dalam olahraga tak hanya merusak reputasi acara, tapi juga mematahkan semangat para atlet muda yang seharusnya bisa meraih pengalaman terbaik di PON. Atlet muda yang sangat bergantung pada ajang ini sebagai batu loncatan karir mereka justru menjadi korban terbesar dari dugaan kecurangan yang terjadi .

Baca juga: Simbol Kebangkitan dan Warisan Budaya pada Seragam Kontingen Indonesia

3. Gengsi Daerah Mengalahkan Sportivitas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline