Lihat ke Halaman Asli

Muchamad Iqbal Arief

Independent Content Writer

Belajar dari Bapak Faisal Basri: Wawasan Ekonomi untuk Masyarakat Indonesia

Diperbarui: 9 September 2024   15:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto Alm. Bapak Faisal Basri oleh Kompas.com/ Antonius Aditya Mahen

Bapak Faisal Basri adalah salah satu ekonom senior yang dikenal karena pemikirannya yang mendalam tentang berbagai persoalan ekonomi Indonesia. Lewat pengamatan kritisnya, beliau sering berbagi wawasan yang tidak hanya relevan bagi para pengambil kebijakan, tetapi juga untuk masyarakat umum. 

Dalam artikel ini, kita akan belajar dari berbagai kata-kata mutiara dan saran beliau yang bisa membantu kita memahami tantangan ekonomi saat ini dan bagaimana kita, sebagai bagian dari masyarakat, dapat ikut berperan dalam memperbaiki kondisi perekonomian negara.

1. "Ekonomi yang adil adalah ekonomi yang memberikan kesempatan setara untuk semua orang."

Bapak Faisal Basri selalu menekankan pentingnya keadilan dalam perekonomian. Baginya, ekonomi yang baik bukan hanya soal pertumbuhan dan keuntungan besar, tetapi juga bagaimana kesempatan diberikan secara merata kepada semua orang, tanpa memandang latar belakang. 

Dalam konteks Indonesia, hal ini mengingatkan kita akan pentingnya inklusi ekonomi—bagaimana kamu, baik sebagai pekerja, pengusaha, atau individu, dapat turut mendorong agar semua orang mendapatkan peluang yang sama untuk maju.

2. "Sumber daya terbesar kita bukanlah alam, tapi manusia dan kreativitasnya."

Meski Indonesia terkenal dengan kekayaan alamnya, Bapak Faisal selalu menekankan bahwa kunci pembangunan ekonomi yang berkelanjutan terletak pada kemampuan manusia untuk berinovasi dan menciptakan nilai. Ini menjadi refleksi bagi kita semua: di era global yang serba cepat ini, kreativitas dan kemampuan berpikir di luar kotak menjadi modal penting untuk bersaing, baik dalam skala nasional maupun global. 

Untuk kamu yang bekerja di sektor kreatif atau teknologi, ini adalah ajakan untuk terus mengembangkan diri dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi negara melalui inovasi.

3. "Adaptasi adalah kunci dalam ekonomi yang terus berubah."

Bapak Faisal sering mengingatkan bahwa dunia ekonomi saat ini sangat dinamis dan cepat berubah. Mereka yang mampu beradaptasi dengan perubahan—baik dalam teknologi, regulasi, maupun pasar global—adalah yang akan bertahan dan berkembang. Untuk kamu yang mungkin merasa terhimpit dengan perubahan teknologi atau model bisnis baru, ini adalah saat yang tepat untuk melihat perubahan sebagai kesempatan, bukan ancaman.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline