Lihat ke Halaman Asli

Muchamad Iqbal Arief

Independent Content Writer

Mengapa Tren "No Sugar, No Salt" Bisa Membuat Anda Sakit

Diperbarui: 7 Agustus 2024   07:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

foto garam oleh Shapoval08

Di tengah maraknya tren kesehatan yang bertebaran di media sosial, mungkin Anda pernah mendengar tentang diet ‘No Sugar, No Salt’. Beberapa orang mengklaim bahwa dengan menghilangkan gula dan garam dari makanan, kita bisa hidup lebih sehat dan terhindar dari berbagai penyakit. Tapi, sebelum Anda buru-buru mengikuti tren ini, ada baiknya kita ngobrol sedikit soal risiko yang mungkin tidak pernah Anda duga. Ternyata, pola makan ini bisa jadi tidak seaman yang Anda pikirkan, dan bahkan bisa berbahaya bagi kesehatan Anda.

Kita sering diberitahu bahwa gula dan garam itu jahat—gula bisa menyebabkan diabetes, garam bisa memicu hipertensi. Akibatnya, banyak dari kita yang mencoba menghindari kedua zat ini sebisa mungkin. Tapi, apakah Anda tahu bahwa tubuh kita sebenarnya membutuhkan gula dan garam dalam jumlah yang tepat untuk bisa berfungsi dengan baik?

Gula, misalnya, adalah sumber energi utama untuk otak. Bayangkan kalau Anda harus beraktivitas seharian tanpa bahan bakar—tentu saja Anda akan merasa lemas dan tidak fokus. Begitu juga dengan garam. Garam bukan hanya sekadar penambah rasa, tapi juga penting untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh dan mendukung kerja otot serta saraf. Mengurangi garam secara drastis bisa membuat tubuh kehilangan elektrolit penting, yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah kesehatan serius seperti kram otot, pusing, hingga gangguan fungsi jantung.

Kadang, tanpa disadari, diet ‘No Sugar, No Salt’ bisa membuat kita kehilangan lebih dari sekadar rasa manis dan gurih. Banyak makanan sehat seperti buah-buahan, sayuran, dan produk susu yang mengandung gula dan garam alami, juga kaya akan vitamin dan mineral. Ketika Anda menghindari makanan-makanan ini, tubuh Anda bisa saja kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkannya untuk tetap sehat.

Bukan hanya itu, produk yang diklaim ‘bebas gula’ atau ‘rendah garam’ yang beredar di pasaran mungkin tampak seperti pilihan yang lebih sehat, tapi sering kali mengandung bahan pengganti yang tidak selalu baik untuk tubuh. Misalnya, pemanis buatan yang digunakan untuk menggantikan gula sering dikaitkan dengan gangguan metabolisme dan bisa membuat Anda justru merasa lebih lapar. Sementara itu, pengganti garam seperti kalium klorida bisa menyebabkan masalah jika dikonsumsi berlebihan, terutama bagi Anda yang punya masalah ginjal.

Salah satu dampak yang paling mengkhawatirkan dari diet ekstrem ini adalah bagaimana ia bisa mengganggu metabolisme tubuh Anda. Ketika Anda sepenuhnya menghindari gula, tubuh bisa kesulitan mengatur insulin, yang malah meningkatkan risiko diabetes tipe 2. Padahal, tujuan awalnya mungkin untuk menghindari penyakit tersebut, bukan?

Selain itu, diet rendah garam juga bisa memperlambat metabolisme basal Anda, yang berarti tubuh Anda akan membakar kalori lebih lambat. Ini bisa menyebabkan kenaikan berat badan yang tak terduga—kebalikan dari apa yang Anda harapkan. Lebih parahnya lagi, mengurangi asupan garam secara drastis bisa memicu peningkatan hormon tertentu yang justru bisa menyebabkan tekanan darah Anda melonjak.

Kita semua ingin hidup sehat, tapi bukan berarti kita harus mengikuti setiap tren diet yang muncul. Daripada benar-benar menghilangkan gula dan garam dari hidup Anda, lebih baik fokus pada bagaimana mengonsumsinya dengan bijak dan seimbang. Gula dan garam dalam jumlah yang tepat sebenarnya tidak berbahaya dan justru bisa mendukung fungsi tubuh yang optimal.

Ingat, kunci dari hidup sehat adalah keseimbangan. Cobalah untuk lebih mendengarkan tubuh Anda dan memahami apa yang benar-benar dibutuhkannya. Kadang, mengikuti tren memang terlihat menarik, tapi tidak selalu memberikan hasil yang baik. Sebelum Anda memutuskan untuk benar-benar menghilangkan gula dan garam, pikirkan lagi apakah itu benar-benar langkah yang tepat untuk Anda. Karena pada akhirnya, hidup sehat bukan tentang mengejar kesempurnaan, tapi tentang bagaimana kita bisa menjalani hidup dengan cara yang paling nyaman dan menyenangkan bagi diri kita sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline