1.Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi dan komputer (TIK) dan kecerdasan buatan (AI) telah membawa perubahan besar dalam kehidupan sehari-hari manusia di era modern. Perubahan ini telah mengubah cara manusia berinteraksi, bekerja, dan memproses data. Penelitian menunjukkan bagaimana AI dapat meningkatkan efisiensi operasional dan kualitas layanan di era modern. Misalnya, di sektor ekonomi, platform e-commerce seperti Tokopedia dan Shopee memanfaatkan AI untuk meningkatkan layanan dan merespons kebutuhan konsumen dengan lebih cepat dan akurat. Penggunaan teknologi robotik yang dikendalikan AI dalam bidang kesehatan memungkinkan prosedur medis dilakukan dengan lebih presisi dan mengurangi risiko bagi pasien.
Namun, banyak masalah etika muncul saat AI digunakan secara luas. Etik teknologi informasi adalah prinsip yang telah lama ada dan berkembang seiring kemajuan teknologi. Etika TIK mencakup cara penggunaan teknologi secara bertanggung jawab dan aman serta bagaimana teknologi dapat memengaruhi privasi, keamanan, dan keadilan Masyarakat. Dengan kecanggihan AI, muncul masalah baru terkait dampak AI pada pekerjaan manusia. Sistem otomatisasi dan AI mulai menggantikan banyak pekerjaan konvensional, menimbulkan masalah sosial baru terkait ketenagakerjaan dan distribusi kesejahteraan .
Dalam revolusi teknologi informasi dan kecerdasan buatan, profesionalisme di bidang teknologi informasi mencakup keterampilan teknis tambahan, serta kemampuan untuk memahami dan menerapkan prinsip etika dalam praktik profesional. Organisasi seperti Association for Computing Machinery (ACM) membuat pedoman kode etik yang menekankan bahwa profesional TI harus tetap jujur, bertindak adil, dan menghormati hak privasi orang.
Tidak mudah bagi mahasiswa informatika untuk mengembangkan keterampilan teknis sambil tetap berkomitmen terhadap etika profesional. Mereka harus menyadari bahwa bukan hanya kemampuan untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi, tetapi juga pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi mempengaruhi masyarakat dan lingkungan. Mahasiswa juga harus dipersiapkan untuk belajar seumur hidup agar dapat beradaptasi dengan perubahan teknologi yang cepat dan tetap relevan dalam profesinya.
Di tengah era TIK dan AI yang berkembang pesat, opini utama saya dalam esai ini adalah bahwa profesional TIK harus memiliki keseimbangan antara kemampuan teknis dan etika. Hal ini tidak hanya menjaga integritas pribadi/seseorang, tetapi juga berkontribusi positif pada masyarakat. Mahasiswa harus dilatih dengan keterampilan praktis dan pengetahuan moral untuk menghadapi tantangan di masa depan, jadi persiapan ini harus dimulai dari masa pendidikan.
2. Pembahasan Utama
Dipembahasan utama ini saya akan membahas 3 poin penting yaitu :
A. Pentingnya Profesionalisme di Bidang TIK
Profesionalisme mencakup nilai-nilai moral di tempat kerja selain kemampuan teknis. Menurut referensi yang saya dapatkan dari "Prinsip Dasar Etika, Profesi, dan Profesionalisme Bidang Teknologi Informasi", seorang profesional harus memiliki kemampuan teknis yang tinggi, pengetahuan tentang kode etik, dan komitmen terhadap tanggung jawab sosial. Ini menggarisbawahi bahwa bekerja di bidang teknologi informasi membutuhkan integritas moral dan kemampuan untuk menghadapi dampak teknologi pada Masyarakat.
B. Kode Etik Profesional di Bidang TIK
Mengacu pada prinsip dasar etika yang disusun untuk mengatur perilaku profesional di bidang TI, Association for Computing Machinery (ACM) menetapkan bahwa profesional TI harus menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, dan menghormati hak privasi orang lain. Kode etik ini dirancang untuk mengarahkan setiap profesional agar bertanggung jawab atas dampak pekerjaan mereka pada masyarakat. Kode etik tersebut mencakup tanggung jawab sosial, termasuk melindungi data, menghormati privasi, dan mencegah kerugian yang bisa ditimbulkan oleh penggunaan teknologi.