Lihat ke Halaman Asli

Kisah Pilu di Medan Karbala: Khalifah Yazid dan Marwan dalam Menghabisi Oposisi

Diperbarui: 12 Mei 2021   10:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tarikh At-Tabari (Dok. pribadi)

Tanpa adanya mekanisme kontrol rakyat terhadap khalifah,kekuasaan Khalifah menjadi sangat mutlak.Fakta sejarah mengatakan bahwa mereka yang menentang dan mengkritik kekuasaan khilafah di masa lampau akan dihadapi dengan kekerasan.

Kita akan menyimak bagaimana dua ulama besar Aswaja yakni Imam al-Thabari dan Imam Suyuthi bertutur mengenai khalifah kedua Dinasti Umayyah yakni Yazid bin Mu'awiyah dan khalifah keempatnya yakni Marwan bin Hakam :

1) Yazid I meraih kekuasaan lewat ayahnya yakni Mu'awiyah pasca Mu'awiyah mengkhianati perjanjian damai dengan Sayyidina Hasan bin Ali.Di dalam kesepakatan damai seharusnya dibentuk semacam dewan syura untuk memilih khalifah secara demokratis.

2) Pengangkatan Yazid I sebagai khalifah mendapat berbagai penolakan dari sahabat dan kerabat dekat Nabi Saw yang masih hidup,di antaranya Abdullah bin Zubair dan Sayyidina Husein bin Ali yang kemudian mengumpulkan kekuatan di Mekkah.

3) Praktis,dengan kekuatan baru yang dibentuk Abdullah bin Zubair dan Husein bin Ali,Dinasti Umayyah "resmi" mendapat kelompok oposisi baru setelah sebelumnya golongan khawarij secara terang-terangan menentang Dinasti Umayyah.

4) Kabar kepergian Sayyidina Husein dan Abdullah ke Kufah setelah mendapat dukungan dari penduduk Kufah ternyata "tercium" oleh Khalifah Yazid.Yazid I kemudian memerintahkan pasukan untuk menyerang Sayyidina Husein dan pengikutnya.

5) Pertempuran hebat kemudian terjadi di medan Karbala.Imam al-Thabari dalam kitab Tarikh-nya menceritakan dengan detail perihal apa yang terjadi di Karbala pada tanggal 10 Muharam.Imam Thabari mencatat siapa saja keluarga Husein bin Ali yang terbunuh lengkap dengan nama-nama pembunuhnya.

6) Pasukan Sayyidina Husein kalah.Kepala Husein bin Ali dipenggal dan hanya kepalanya yang dibawa ke istana Damaskus.Tubuhnya dibiarkan tanpa kepala.
Imam Suyuthi melanjutkan :

"Husein dibunuh dan kepalanya diletakkan di bejana dan dibawa ke hadapan Ibn Ziyad. Semoga Allah melaknat mereka yang membunuhnya, begitu juga dengan Ibn Ziyad dan Yazid.  Husein telah dibunuh di Karbala. Dalam peristiwa pembunuhan ini terdapat kisah yang begitu memilukan hati yang tidak sanggup kita menanggungnya. Inna lilahi wa inna ilaihi raji'un. Terbunuh bersama Husein 16 orang lainnya dari anggota keluarganya."
Allahu Karim...

7) Setelah sukses dalam misinya di Karbala,khalifah Yazid hanya tinggal menghadapi kekuatan oposisi di Mekkah di bawah pimpinan Abdullah bin Zubar.Pasukan Yazid kemudian bergerak menuju Mekkah.Namun,Yazid I keburu wafat sehingga kekuasaan diserahkan ke anaknya(Muawiyah II) dan berlanjut ke Marwan bin Hakam.

8) Khalifah Marwan bin Hakam (Marwan I) mengambil langkah tegas dengan menumpas gerakan Abdullah bin Zubair di Makkah setelah Abdullah juga mendeklarasikan diri sebagai khalifah.Khalifah Marwan kemudian memerintahkan Gubernur Irak yakni al-Hajjaj bin Yusuf untuk pergi menyerang kota Makkah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline