Lihat ke Halaman Asli

Kekuatan Pikiran

Diperbarui: 2 Juni 2016   14:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Hari ini Anda tergantung pada pikiran yang datang saat ini. Dalam Alladin Factor karya Jack Canfield dan Mark Victor Hasen, disebutkan bahwa setiap hari manusia menghadapi lebih dari 60.000 pikiran. Satu-satunya yang dibutuhkan sejumlah besar pikoran ini adalah pengarahan. Jika arah yang ditentukan bersifat negatif maka sekitar 60.000 pikiran akan keluar dari memori ke arah negatif. Sebaliknya, jika pengarahannya positif maka sejumlah pikiran yang sama juga akan keluar dari ruang memori ke arah yang positif. Pada tahun 1986, penelitian Fakultas Kedokteran di San Francisco menyebutkan bahwa lebih dari 80% pikiran manusia bersifat negatif. Hasil penelitian ini memperkuat pernyataan bahwa nafsu cenderung menyuruh pada keburukan. Dengan hitung-hitungan sederhana, 80% dari 60.000 pikiran, berarti  setiap hari kita memiliki 48.000 pikiran negatif.semua itu mempengaruhi perasaan, perilaku, serta penyakit yang menderita jiwa dan raga(Ibrahim Elfiky, 2008: 4).   

Berfikir itu sederhana hanya membutuhkan waktu sekejab. Akan tetapi berfikit itu membutuhkan proses yang kuat dan memberi kekuatan yang luar biasa. Dalam hidup ini terkadang kita banyak memikirkan hal-hal yang negatif terhadap dirinya. Rasa tidak percaya diri, kurang bersemangat, dan masih banyak lagi pikiran yang membuat seseorang menjadi lemah motivasi dalam hidupnya. Kita setiap harinya cenderung memikirkan sesuatu yang negatif dari pada hal yang positif. Untuk mengubah pikiran kita memang tidak mudah, akan tetapi hal itu pasti bisa dilakukan dengan memperbaiki pola pikir kita, dengan perasangka yang baik dan apabila terlintas sesaat dalam pikiran kita hal yang  negatif, maka upayakan untuk mengalihkan kehal-hal  yang sifatnya positif.

Pikiran juga menlahirkan mindsetdalam kehidupan kita. Mindset adalah sekumpulan pikiran yang terjadi berkali-kali diberbagai tempat dan waktu serta diperkuat dengan keyakinan dan proyeksi sehingga menjadi kenyataan yang dapat dipastikan disetiap tempat dan waktu yang sama. Contohnya banyak sisiwa yang mendengar pelajaran matematika sebagai momok dalam hidupnya. Setiap pelajaran, siswa merasa ketakutan dan tidak bersemangat, karena didalam pikiran mereka metematika itu mata pelajaran yang sulit, dan hal itu selalu dipikirkan berulang-ulang setip bertemu mata pelajaran itu. Hal inilah yang sebenarnya menghalangi mereka untuk bisa belajar matematika. Pikiran yang negatif akan sesuatu hal dan itu dilakukan berulang-ulang, maka hal itu akan menjadi kenyataan seperti apa yang dipikirkan, maka ubahla cara berfikir terhadap sesuatu yang menurut Anda sulit dalam menjalaninya, dengan mengubah pola berfikir maka Anda akan dengan senang hati menjalani sesuatu yang sulit itu menjadi menyenangkan.   

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline