Pengunaan teknologi saat ini sudah menjadi kebutuhan yang wajib, bahkan diibaratkan menjadi makanan pokok, seperti makan nasi bagi masyarakat Indonesia, tanpa makan nasi masyarakat Indonesia seperti belum makan, begitu juga dengan penggunaan teknologi di masyarakat saat ini. Teknologi dapat diketahui melalui barang-barang, benda-benda, atau alat-alat yang berhasil dibuat oleh manusia untuk memudahkan dan menggampangkan realisasi hidupnya di dalam dunia. Dengan adanya teknologi masyarakat sangat dimudahkan dalam kehidupannya. Penggunaan teknologi juga berkembang diberbagai bidang, salah satunya dibidang pendidikan. Di dalam dunia pendidikan teknologi sangat membantu dalam penyampaian ilmu pengetahuan, guru dengan mudahnya menampilkan contoh-contoh yang berkaitan dengan pelajaran melalui tekhnologi pembelajaran.
Pengunaan teknologi memang sangat menguntungkan akan tetapi saat ini banyak generasi muda yang kurang bijak dalam penggunan, mereka sangat asik bermain dengan sosial media, hingga mereka melupakan waktu belajar. Generasi muda seperti terlena dengan itu semua, kemudahan dalam mengakses informasi, malah terkadang dijadikan sebagai bahan untuk bermalas-malasan dalam belajar. Generasi muda saat ini bisa dihitung berapa lama waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk berseluncur ria di sosial media, mereka tidak memanfaatkan waktu dengan sebaik mungkin untuk membaca buku atau belajar, yang memberi wawasan baru bagi kehidupanya.
Ketergantungan teknologi yang berlebihan juga dapat menganggu psikis seseorang, salah satunya adalah demam selfi. Selfi adalah cara berfoto yang dilakukan sendiri tanpa bantuan orang lain. Seseorang yang sudah kecanduan selfi ria, biasanya mencari pose foto yang unik dan harus mendapatkan kepuasan bagi orang yang melakukannya, walaupun terkadang nyawa menjadikan taruhannya, dan foto yang didapatkan akan dipamerkan di sosial media. Seperti itulah kondisi generasi muda sekarang, mereka lebih suka pamer dengan foto-foto yang memuaskan diri mereka, dari pada mereka menunjukan jatidiri mereka dengan prestasi yang dimiliki, mereka bengga dengan dirinya sendiri yang menimbulkan sifat egois, dan mereka tidak mau melihat kesengsaraan saudara mereka yang kelaparan.
Kondisi yang seperti ini, maka perlunya suatu jalan yang dapat menyelesaikannya, kita tidak bisa melarang seseorang dalam penggunaan teknologi, contohnya smart phone,setiap orang berhak untuk memiliki dan menggunakannya, tetapi yang kita perhatikan adalah pendewasaan penggunaannya, yaitu bagaimana seseorang itu mengetahui penggunaaan sesuatu/alat yang semestinya dan dalam waktu yang tepat. Didalam kehidupan kita banyak menjumpai seseorang yang berkendara sambil bertelepon atau bahkan sambil sms, dan akibatnya banyak terjadi kecelakaan dijalan raya, memang penggunaan teknologi alat komunikasi sangat penting, akan tetapi bila penggunaannya tidak tepat maka akibatnya akan merugikan penggunanya.
Kesadaran penggunaan suatu alat harus ditimbulkan, bagaimana seseorang bijak dalam memanfaatkanya. Suatu alat jangan dijadikan ketergantungan dalam kehidupan, karena jika hal itu terjadi maka akan merusak daya kereasi manusia itu sendiri, dan akan melunturkan daya kemandirian. Suatu alat harus digunakan dengan semestinya, jangan menjadi candu yang dapat merusak segala kebiasaan yang baik dalam hidup ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H