Jakarta, CNBC Indonesia - Plt. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mewanti-wanti harga beras, gula, dan cabai dalam tren naik. Hal itu, ujarnya, terpantau di kabupaten/ kota di Indonesia.
Menurut Amalia, harga gula mengalami kenaikan di 338 kabupaten/ kota di Indonesia, harga beras naik di 283 kabupaten/ kota, dan cabai rawit naik di 259 kabupaten/ kota.
Jika dilihat dari data pantauan harga sembako rata-rata harian nasional pada tingkat pedagang eceran, Panel Harga Bahan makanan pokok telah mencatat Bahwa harga beras pada Hari senin yang lalu terpantau mahal. Namun,pemerintah memberikan solusi yaitu adanya tren penurunan.
Harga beras medium hari Senin (16/10/2023, data diakses pukul 16.30 WIB), turun Rp40 jadi Rp13.170 per kg dan beras premium turun Rp10 jadi Rp14.950 per kg.
Duapekan lalu, 9 Oktober 2023, harga beras masih tercatat di Rp13.230 untuk jenis medium dan beras premium di Rp14.920 per kg, namun sempat melonjak ke Rp14.980 per kg di 13 Oktpber 2023 lalu.
Tren penurunan ini berselang sekitar 4 pekan sejak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan harga beras akan segera turun seiring dengan digelontorkannya beras bantuan pangan dan operasi pasar ke pasar ritel dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Harga Gula Naik Terus
Sementara harga gula, hari ini dilaporkan naik Rp20 ke Rp15.520 per kg. Sepekan lalu, harganya masih di Rp15.450 per kg.
Panel Harga Badan Pangan menunjukkan, harga gula mengalami kenaikan dan melonjak signifikan di bulan September 2023. Harga rata-rata bulanan gula konsumsi di tingkat pedagang eceran saat ini sudah melampaui harga tertinggi tahun 2022 yang mencapai Rp14.760 per kg di bulan Mei.
Tercatat, harga gula konsumsi di bulan Oktober 2023 di Rp15.440 per kg, 'terbang' dibandingkan Oktober 2022 lalu yang tercatat di Rp14.250 per kg.