TUGAS KE 8
RUJUKAN:
- Giddens, A. (1984) The Constitution of Society: Outline of the Theory of Structuration.
- Blumer, H. (1962) 'Society as symbolic interaction', in A. M. Rose (ed.), Human Behavior and Social Process: An Interactionist Approach. Houghton-Mifflin, pp. 179--92.
Media memiliki stuktur kelembagaan baik yang digerakkan secara formal maupun informal. Proses kerja media melibatkan interaksi antarindividu di setiap elemen media. Blumer (1962), mengemukakan istilah "interaksionisme simbolik" merujuk pada karakter interaksi antarmanusia yang unik dan khusus (p.180). Keunikan tersebut termasuk di dalamnya ketika manusia menginterpretasikan atau mendefinisikan tindakan mereka, bukan hanya sebagai reaksi tindakan orang lain. Respon seseorang tidak dibuat sebagai balasan tindakan seseorang terhadap dirinya, tetapi berdasar pada makna yang mereka berikan pada suatu tindakan. Interaksi manusia di mediasi dengan penggunaan symbol, interpretasi, atau dengan memastikan makna tindakan satu sama lain. Inti pemikiran interaksionisme simbolik adalah individu menggunakan bahasa dan symbol yang signifikan ketika berkomunikasi dengan orang lain. Interaksionisme simbolik menekankan perhatian mereka pada interpretasi pandangan subjektif dan bagaimana individu memahami dunia mereka menggunakan perspektif unik yang mereka miliki. Interaksionisme simbolik lebih konsen pada makna subjektif daripada struktur objektif. Pengulangan, interaksi bermakna diantara individu, mendefinisikan perbaikan masyarakat.
- Prinsip dasar interaksionisme simbolik:
- Tindakan individu berbasis pada makna objek yang mereka miliki
- Interaksi terjadi di dalam konteks sosial dan budaya tertentu di mana objek fisik dan sosial (orang), serta situasi, harus didefinisikan atau dikategorikan berdasarkan di makna individu
- Makna muncul dari interaksi antarindividu dan dengan masyarakat
- Makna dikreasi dan direkreasi terus menerus melalui interpretasi selama proses interaksi dengan orang lain
Interaksionisme simbolik memahami institusi sosial sebagai 'kebiasaan sosial' yang terjadi dalam situasi tertentu yang umum bagi mereka yang terlibat dalam situasi tersebut. Bagi Blumer, makna bersifat intersubjektif dan dipersepsikan, dan selalu ditafsirkan kembali antara individu. Tidak ada makna yang permanen melekat pada orang-orang atau benda-benda yang dihadapinya. Aktor menempatkan makna sebagai entitas yang dianggap unik.
Giddens (1984) mengatakan bahwa istilah strukturasi merupakan pilihan terbaik yang bisa ditemukan oleh Giddens untuk menggambarkan teori yang dia kemukakan (p.xvi). Struktur adalah medium dan luaran tindakan. Strukturasi memfokuskan pada manusia sebagai agensi dan institusi sosial. Teori strukturasi ditujukan dan dielaborasi untuk mendamaikan perbedaan konseptual dalam penelitian sosial antara yang hanya berfokus pada proses makro, seperti kekuatan institusional, dan mereka yang fokus hanya pada proses mikro, seperti interaksi yang terjadi. Beberapa konsep kunci dalam teori strukturasi adalah:
- Struktur (berisi rules dan resources).
- Stuktur tidak berada di luar diri manusia. Rules dan resources terlibat dalam reproduksi system sosial
- System
- Duality of structure
Strukturasi memandang proses makro dan proses mikro berkaitan erat melalui praktik sosial rekursif yang sedang berlangsung. Teori strukturasi sebagai "pendekatan sosial sains yang berangkat secara substansial dari tradisi sosial yang ada pikir. Teori strukturasi merupakan teori sosial yang digunakan oleh para ilmuan komunikasi untuk menjelaskan hubungan antara situasi interaksi dan makna struktur sosial, norma dan kekuasaan. Para pekerja media secara individu memproduksi dan mereproduksi struktur dalam tatanan sosial yang mapan. Secara individu actor (agen) bisa merubah atau memproduksi struktur baru jika merasa tidak puas dengan struktur yang sudah ada. Interaksi antarindividu yang terjadi secara berulang-ulang dan terus menerus akan bisa menghasilkan struktur.
Pertanyaan penelitian:
Bagaimana interaksi antar individu memproduksi dan mereproduksi struktur dalam kerja media suarabaru.id?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H