Lihat ke Halaman Asli

Mubarok

Saya berprofesi sebagai seorang guru swasta di sebuah pondok pesantren di daerah Banyuwangi Jawa Timur

Desain Pembelajaran Membaca Kitab Kuning di Pondok Pesantren Roudlatut Thalabah

Diperbarui: 5 Juli 2022   01:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Tujuan utama pendidikan adalah dalam rangka untuk membentuk pribadi muslim yang sesuai dengan nilai-nilai dan ajaran agama Islam. Untuk mendalami agama  Islam yang benar, maka perlu merujuk pada lembaga pendidikan  yang terbukti mampu bertahan ratusan tahun dan mampu mencetak kader terbaik. 

Salah satunya adalah pondok pesantren. Pondok pesantren menerapkan pembelajaran kitab kuning klasik untuk menggali keilmuan dari referensi ulama yang kepakarannya diakui dunia. Kitab-kitab kuning ini bukan hanya dikaji di Indonesia tetapi menjadi kajian rutin universitas  dunia. 

Mulai dari universitas Al Azhar Kairo dan universitas  Islam yang lainnya.  Menuliskan penelitian ini penulis menggunakan analisis deskriptif, deduktif dan induktif berdasarkan data literatur, wawancara, dokumentasi serta observasi. Dalam hal ini penulis menggunakan model desain pembelajaran menganalisis Dick and Carey dan membandingkannya dengan desain pembelajaran Gagne. 

Dalam model pembelajaran Dick and Carey terdapat 10 langkah sistematis pendidikan. Di antaranya adalah 1) identifikasi tujuan umum pembelajaran, 2)  menganalisis pembelajaran, 3) melakukan analisis terhadap peserta didik, 4)  merumuskan tujuan pendidikan, 5)  melakukan pengembangan instrumen evaluasi, 6) melakukan pengembangan strategi pembelajaran, 7)  mengembangkan materi pembelajaran, 8) evaluasi formatif, 9) melakukan refleksi pada program pembelajaran, 10)  evaluasi sumatif.

Pembelajaran membaca kitab kuning di pondok pesantren Roudlatut Thalabah  menggunakan desain pembelajaran dan temuan dan hasil analisis Dick and Carey. Namun, penulis juga membandingkannya dengan temuan Gagne.

Pendahuluan

Pendidikan  sangat penting dalam kehidupan manusia terutama seorang muslim. Pendidikan Islam akan selalu sesuai dengan zaman, situasi dan kondisi yang melatarbelakanginya.  Bahkan, pendidikan  bukan hanya menjadi pedoman seorang muslim dalam kehidupan sehari-hari didunia ini tetapi akan menuntunnya selamat hingga menuju akhirat. 

Pendidikan bukan hanya mementingkan kecerdasan dan kepintaran semata tetapi lebih dari itu, pendidikan mengembangkan potensi manusia. 

Mulai dari potensi jasmaniah dan rohaniah yang mereka miliki. Sehingga potensi jasmaniah dan rohaniah yang seimbang ini mampu melahirkan seorang manusia yang cerdas, humanis, harmonis dan mampu hidup berdampingan dengan orang lain tanpa rasa rendah diri. 

Lebih dari itu, mereka akan mampu menjadi seorang pelopor menuju kemajuan dan kesejahteraan. Tujuan pendidikan yang mulia ini hanya bisa tercapai bila merealisasikan rencana pendidikan yang lengkap. Mulai dari peserta didik, pendidik, manajemen pembelajaran, sarana prasarana, fasilitas manajemen kelembagaan, kebijakan pemerintah serta kurikulum.1

Secara umum pendidikan  selalu merujuk pada lembaga  yang dikelola dalam waktu lama dan terbukti eksis dan mampu melahirkan ahli ilmu, ustaz, kyai yang punya kredibilitas tinggi. Secara khusus lembaga pendidikan Islam di Indonesia adalah pondok pesantren, sekolah formal, perguruan tinggi, TPQ dan madrasah diniyah.2 

Lembaga pendidikan diniyah berada di bawah naungan pondok pesantren Roudlatut Thalabah, maka pengelola MADIN (Madrasah Diniyah) bertekad untuk menciptakan siswa-siswi dan peserta didik yang mampu membaca dan memahami kitab kuning. Tujuan utamanya adalah agar mereka mampu memahami, mengamalkan, melaksanakan dan mengajarkan apa yang mereka ketahui saat pulang dari pesantren.

Metode Penelitian

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline