Lihat ke Halaman Asli

Muarif Essage

pembaca sastra

Amsal Perempuan

Diperbarui: 24 Februari 2022   22:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: Shutterstock via Kompas.com

Sebelum tergenggam, ia burung yang melintasi gunung-gunung, yang menjelajah lembah demi lembah dan bentang samudra, yang menyusup di sela pepohonan hutan demi hutan. Ia angin yang bebas berhembus entah ke mana, yang dihirup panorama, yang bersama waktu tak henti-hentinya memberi sejuk dan terpa.

Saat tergenggam, ia burung yang disarangkan, yang indah bulu-bulunya diredupkan, yang kicaunya disemayamkan, yang sembunyi di balik sela jari-jari besi. Ia angin yang berhenti, yang hilang deru di sepanjang hari.

Maret 2021




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline