Lihat ke Halaman Asli

Muarif Essage

pembaca sastra

Dari Sajak-sajak yang Paling Rahasia

Diperbarui: 9 Februari 2022   16:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Penyair dalam menuangkan sajak-sajaknya, tentu saja bermula dari pengalaman-pengalamanya, juga dari pikiran dan perasaannya. Semua yang tertuang dalam karya seorang penyair, bisa jadi merupakan ungkapan keseluruhan yang ada di dalam batinnya. 

Bisa jadi pula, seorang penyair tidak seluruhnya menuangkan pikiran dan perasaannya dalam sebuah sajak. Dengan kata lain, seorang penyair membatasi diri untuk tidak mengungkapkan isi batinnya. Dia menghindar untuk tetap merahasiakannya. Seleksi atas pikiran dan batin penyair dilakukan dengan cara tidak menuliskan sajak dalam sosok pribadinya yang paling rahasia.

Benarkah ada sajak yang paling rahasia ditulis oleh penyair dan tidak dipublikasikannya kepada para pembaca karena khawatir rahasianya akan diketahui orang lain? Setidaknya memang ada, bila saya membaca baris-baris yang ditulis penyair Subagio Sastrowardoyo. Mari kita ikut membacanya:

RAHASIA

      Tuhan tak menampakkan diri karena tahu manusia tak mampu

mengungkap makna ilahi.

      Juga sajakku yang kusayangi,  yang  mengandung pengalaman

pribadi, tak bakal kubacakan kepada teman bahkan kekasih, karena

toh tak akan mengerti.

       Sajak yang paling rahasia kutulis di remang senja dan kubawa ke

kubur kalau aku terbujur mati

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline