Lihat ke Halaman Asli

Teruntuk Adik-adik Ku...

Diperbarui: 24 Juni 2015   03:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

mungkin tidak takut, namun khawatir..

hati-hati diperjalanan adik"ku..
mungkin pendakian belum dimulai, namun perjalanan sudah dimulai..

hati-hati dipendakian adik"ku..
mungkin kami akan berhenti disebuah titik, namun teruslah kalian berlari untuk mencapai puncak yang kalian inginkan..

hati-hati dipendakian adik"ku..
mungkin dipendakian nanti banyak bunga yang indah, namun tak semuanya bebas dari racun..

hati-hati dipendakian adik"ku..
mungkin itu semua memang tidak terlihat jelas, namun kami yakin kau pasti bisa menyadarinya. Gunakan hatimu..

hati-hati dipendakian adik"ku..
mungkin bunga beracun itu tak selalu timbul dari tempat yg asing, ada masanya temanmu yang tanpa sadar menawarkannya kepadamu.. namun boleh saja kau menolaknya dan menasehati temanmu itu, tapi jangan dipaksakan..

hati-hati dipendakian adik"ku..
Terakhir, kami selalu percaya kita yang terlahir disini, bisa membangun peradaban ini..

Gemetar aku selalu, bayangkan wajah adik"ku yang dengan berani, tersenyum yakin mengatakan, "Maaf menunggu lama, kami yang bertanggung jawab." Itu yang sebenarnya kami tunggu, tanggung jawab. Cukup. Lalu buktikan..

Selamat merasakan indahnya dekapan kebersamaan dan kemilaunya cahaya intan penuh perjuangan..

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline