Liga Korea Selatan dan Liga Vietnam sudah mendapat jadwal liga yang pasti bergulir. Liga 1 Indonesia kapan ?
Berita baik datang dari aktivitas sepakbola Asia dan ironisnya bukan datang dari Indonesia melainkan datang dari tetangga dekat Tiongkok, yaitu Korea Selatan.
K-League sebagai liga kasta tertinggi di negeri ginseng tersebut dijadwalkan dapat dilanjutkan kembali mulai tanggal 8 Mei 2020. Tentu hal ini menjadi kabar baik bagi para pemain, penggemar, dan tentu saja para pelaku usaha yang menggantungkan usaha dari kehadiran K-League.
Asosiasi Sepakbola Korea (KFA) mengeluarkan beberapa regulasi khusus demi menyelenggarakan kompetisi ini. Regulasi tersebut tentu masih menuruti aturan pengendalian dan pencegahan COVID-19 meskipun tidak ada lagi angka kematian akibat COVID-19 serta kasus positif penyakit ini mengalami penurunan signifikan. Aturan-aturan tersebut tidak membatasi gaya bertanding dan taktik melatih masing-masing klub namun memangkas beberapa aktivitas yang berhubungan dengan "berkumpul".
Regulasi pertama adalah tidak boleh ada penonton baik ketika pertandingan tandang maupun kandang (Indosport, 2020). Hal ini jelas menurunkan semangat juang para pemain yang sepertinya tetap membutuhkan semangat dan dukungan para fans-nya.
Ini menjadi tugas berat bagi para humas dan official fan dari masing-masing klub untuk memperlihatkan bahwa penggemar mereka masih bisa melihat dan memberikan dukungan meski tidak berada dalam stadion.
Regulasi kedua adalah keharusan tim untuk tidak mengikuti kompetisi selama 2 minggu jika terdapat pemain atau official klub yang positif terkena virus Corona (Liputan 6, 2020). COVID-19 di Korea Selatan belum dinyatakan usai dan regulasi tersebut harus dituruti demi mendukung penekanan angka positif penderita virus Corona.
Jikapun terdapat klub yang batal sementara ikut kompetisi, itu jelas merugikan klub dan memusingkan otoritas yang liga yang harus utak-atik jadwal yang telah disusun.
Regulasi ketiga adalah pemangkasan jumlah pertandingan reguler beserta pertandingan putaran final (Detik, 2020). Alhasil total pertandingan reguler dari 38 pertandingan masing-masing klub berkurang menjadi 22 pertandingan reguler, dan otoritas liga menambahkan lima pertandingan putaran final.
Dengan memangkas pertandingan putaran final, diharapkan ketatnya kompetisi liga dapat terganti layaknya kompetisi sebelumnya yang dijalankan secara normal.