Lihat ke Halaman Asli

Muara Alatas Marbun

Alumni U Pe' I

KKN UPI Cibiru 2019 Hari ke-3 Demi Memantapkan Rencana

Diperbarui: 19 Juli 2019   08:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pertemuan dengan Kang Ramdan (Ketua Karang Taruna Desa Cibodas) (Sumber : Dokumen PribadI)

Pagi menusuk diri di hari ketiga KKN (17 Juli 2019) dan kita semua berharap ini adalah pertemuan terakhir sebelum kami menjalankan rencana utama. Itu adalah suatu garis besar kerja kami selama di desa Cibodas dan tentunya harus selesai dengan sebuah laporan tertulis. Kita tidak bisa main-main dan bersantai terlalu lama karena ingin menjalani hari-hari jauh dari keluarga dengan sebuah kepastian.

Pukul 07.00 WIB sudah berdatangan tamu yang tak diduga, yaitu anggota-anggota kelompok 22 yang bertempat tinggal di RW 12. Seperti bertemu dengan kerabat yang hilang bertahun-tahun, mereka semua saling melepas rindu satu sama lain. Meskipun sesungguhnya kami hanya baru terpisah tiga hari dari mereka dan pertemuan hari ini sudah direncanakan tanggal 16 Juli 2019.

Kegiatan apel yang rencananya dilaksanakan pada jam 07.30 justru terlewat karena telatnya anggota TNI yang memandu kami nanti. Demi mengisi waktu luang kami terpaksa berswafoto ria dengan berbagai gaya yang sama sekali aku tak mengerti dimana serunya. 

Jikalau HP masih menggunakan lembaran film sebagai penampung tangkapan foto-foto itu, mungkin sudah menghabiskan dua gulungan lembar film sambil menunggu TNI datang.

Pukul 08.00 lebih dan akhirnya dua orang TNI datang menemui kami dan alhasil demi percepatan waktu rencana kedua pihak, apel pun hanya bahan formalitas untuk dokumentasi. Derap langkah sepatu yang menyilaukan milik TNI beriringan dengan derap langkah mungil kelompok 21 menuju lokasi-lokasi yang akan kami tuju hari ini. Kita pun terpaksa berpisah dengan perjalanan kelompok 22 yang berbeda lokasi. 

Selama berjalan, bapak TNI ini asyik menceritakan rencananya tentang penutupan lokasi pembuangan limbah suatu industri di kawasan sektor 21 yang dianggap tidak layak.

Suatu Sekolah Dasar menjadi lokasi pertama pertemuan kami dengan pihak-pihak dari suatu instansi. SD PUI (Pendidikan Umat Islam) namanya, dan mereka hampir saja mengira kami datang untuk mengajar/observasi namun nyatanya kami jelaskan bahwa tidak ada pengajaran formal yang dilakukan selama KKN. 

Meski singkat pertemuan yang dilakukan, namun syukurlah mereka mengerti maksud kami dan siap bekerja sama perihal program KKN yang sudah mereka dengar.

Cemas menanti bapak TNI ini yang sedang dalam jadwal padatnya yang bekerja membereskan masalah di sekitaran sungai Citarum, terutama perkara pabrik 'nakal' yang akan dia tangani. 

Kami tetap diiringi hingga bertemu dengan kang Ramdan, selaku ketua Karang Taruna desa Cibodas. Kami pun dilepas dan selanjutnya tugas bapak TNI tersebut dalam mendampingi 'digantikan' dengan kang Ramdan.

Bertemu dengan kang Ramdan seakan bertemu dengan seorang 'negarawan' di suatu wilayah desa. Dia banyak bercerita mengenai kondisi karang taruna, perseteruannya dengan pihak RW, hingga dia begitu hafal dengan kronologi cerita desanya yang dulu besar sebelum terpecah menjadi tiga desa yaitu Desa Langensari, Desa Padamukti, dan Desa Cibodas itu sendiri.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline