Lihat ke Halaman Asli

Muara Alatas Marbun

Alumni U Pe' I

Menghukum Sanchez Karena Tak Cocok dengan Manchester United

Diperbarui: 6 Januari 2019   22:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber foto : Photo Taken by Alex Livesey from https://cdn.newsapi.com.au/image

 Judul yang cukup provokatif dengan beberapa basis fan klub yang memenangkan treble winners tahun 1999 ini. Alexis Sanchez memang benar-benar striker yang kreatif dan menyadari tempatnya di lapangan. Ketika ia harus mencetak gol maka ia akan melakukannya, begitu pula dengan kemungkinan ia harus mengumpan, melewatkan dan sebagainya. Namun, semua itu tidak berlaku lagi karena hanya nama Alexis Sanchez-lah yang layak masuk daftar pemain yang patut dilepas oleh Ole Gunnar Solkjaer.

Berawal dari musim 2017/2018, Alexis Sanchez seakan terbenam dibawah nama pemain muda macam Marcus Rashford. Bersama MU, Sanchez hanya membukukan 3 gol dari 18 pertandingan. Berbanding terbalik dengan pencapaian Rashford yang ternyata mampu membukukan 13 gol dari 52 penampilan.

Pada musim sebelumnya, Alexis Sanchez seakan terbenam dari nama dan semangat Rashford dan kita juga tidak bisa menyalahkan ia sepenuhnya. Romeru Lukaku sebagai rekrutan anyar dari Everton pun diberikan kesempatan dan posisi yang tepat agar harga yang ditembus oleh MU tidak berakhir sia-sia baginya. Jadi dapat dimaklumi bahwa Sanchez gagal bukanlah seutuhnya karena ia tidak menunjukkan penampilannya, karena andil proses pemilihan pemain menjadi bagian yang tak terpisahkan dari penyebab redupnya striker asal Chile ini.

Jose Mourinho yang sudah hengkang digantikan oleh Ole Gunnar Solkjaer dan kali ini dia hadir dengan memberikan motivasi kuat bagi skuat yang kalah secara mengejutkan di Anfield. Hadirnya sang legenda pun disambut baik oleh banyak pemain, serta para staff yang terdiri dari mantan pemain MU seperti Nick Butt dan Michael Carrick sudah tidak segan dengan pelatih asal Norwegia ini. Namun, saya berpikir bahwa Alexis Sanchez sebaiknya dilepaskan agar Solkjaer dapat berkreasi dalam skuat secara komposisi pemain.

Pada pertandingan melawan Newcastle United (3 Januari 2019), Sanchez sepertinya sudah 'nyaman' dengan posisinya sebagai gelandang serang. Dimulai dari pergantiannya dengan Juan Mata pada menit 63 yang membuatnya mau tidak mau harus berjaga dibelakang Rashford dan Lukaku. Puncaknya adalah pada menit ke 80, Rashford memanfaatkan umpan sederhana dari Alexis Sanchez dan menceploskan bola begitu elegan ke dalam gawang. Kali ini, Sanchez hanya tampil sebagai 'batu loncatan' bagi Rashford.

Saat ini Sanchez mengalami masalah pada hamstring yang membuat sang pelatih berlabel legenda (Solkjaer) khawatir. Solkjaer memang masih mempercayakan kreativitas dan gaya menggiringnya yang merepotkan pertahanan yang dulu benar-benar yang ia tunjukkan kala masih berada di bawah asuhan Arsene Wenger.

Namun, Alexis harus menyadari bahwa MU saat ini kekurangan striker murni dan hanya nama Rashford dan Lukaku yang selalu mendapat pujian atas performa pada posisinya. Jika Sanchez tetap legowo akan posisinya, maka lebih baik ia menawarkan diri kepada Solkjaer untuk hengkang, dan membiarkan uang hasil transfernya guna untuk mendatangkan striker sejati atau tidak mengembangkan striker hasil promosi dari akademi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline