Lihat ke Halaman Asli

Maraknya Perundungan terhadap Guru

Diperbarui: 20 November 2024   10:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Saya Muammar hasibuan, saya merasa prihatin dan miris melihat fenomena perundungan terhadap guru yang semakin sering terjadi belakangan ini. Guru, sebagai pendidik dan pembimbing, memegang peran penting dalam membentuk karakter generasi muda. Mereka tidak hanya menyampaikan pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral, etika, dan tanggung jawab. Ketika seorang guru menjadi korban perundungan, ini mencerminkan adanya masalah besar dalam sistem pendidikan dan budaya hormat yang seharusnya dijunjung tinggi oleh siswa.

Fenomena ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang salah dalam cara siswa memahami hubungan mereka dengan guru. Perundungan bisa terjadi karena kurangnya pendidikan karakter, pengaruh negatif dari lingkungan sosial, atau bahkan kebebasan berlebih tanpa batasan yang jelas. Di era digital seperti sekarang, perundungan terhadap guru juga sering kali terjadi secara daring, melalui media sosial atau aplikasi pesan, yang membuat dampaknya semakin parah. Guru tidak hanya menghadapi tekanan di dunia nyata, tetapi juga ancaman di ruang digital yang lebih sulit dikontrol.

Dari sudut pandang saya, kasus ini juga menunjukkan adanya celah dalam sistem pengawasan dan penegakan disiplin di sekolah. Ketika siswa merasa tidak ada konsekuensi atas perilaku buruk mereka, perilaku seperti perundungan akan terus berkembang. Ini menunjukkan pentingnya kolaborasi yang lebih erat antara sekolah, orang tua, dan masyarakat dalam membangun lingkungan pendidikan yang sehat. Sekolah harus lebih tegas dalam menangani kasus perundungan dengan memberikan sanksi yang mendidik, sementara orang tua juga perlu aktif menanamkan nilai-nilai penghormatan kepada anak-anak mereka.

Selain itu, kita juga perlu memahami bahwa perundungan terhadap guru tidak hanya mencederai martabat guru sebagai individu, tetapi juga merusak sistem pendidikan secara keseluruhan. Guru yang menjadi korban perundungan cenderung kehilangan semangat mengajar, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas pendidikan yang diterima oleh siswa lain. Ini adalah kerugian besar bagi semua pihak, karena pendidikan berkualitas adalah fondasi utama untuk menciptakan generasi penerus yang baik.

Sebagai mahasiswa yang pernah menjadi siswa, saya merasa kita harus lebih peka dan bertanggung jawab dalam memperlakukan guru. Kita perlu mengingat bahwa mereka juga manusia yang memiliki emosi, perasaan, dan hak untuk dihormati. Perundungan terhadap guru adalah pelanggaran terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang seharusnya kita junjung tinggi. Saya berharap kesadaran tentang pentingnya menghormati guru dapat terus ditingkatkan, baik melalui pendidikan karakter di sekolah, kampanye sosial, maupun pendekatan personal dari keluarga.

Guru adalah pilar penting dalam kehidupan kita, dan tugas kita sebagai siswa, mahasiswa, atau anggota masyarakat adalah memastikan mereka dihormati dan didukung agar dapat menjalankan peran mulianya dengan optimal

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline