Startup Casual: Gaya Busana yang Lahir di Tengah Menjamurnya Usaha Startup

Seiring dengan perkembangan teknologi dan internet di zaman sekarang, banyak tren-tren baru yang mulai berkembang di Indonesia, dan salah satunya adalah kemunculan perusahaan-perusahaan startup baru di peta perekonomian negara ini. Usaha startup merupakan usaha rintisan yang bergerak di berbagai macam bidang, dan biasanya berfokus pada usaha ekonomi digital yang memanfaatkan teknologi canggih yang ada di zaman sekarang. Berbeda dengan usaha rintisan lain seperti UMKM yang masih berfokus pada mencari keuntungan, usaha startup lebih memfokuskan bisnis mereka untuk mengembangkan pertumbuhan usaha mereka sendiri. Gojek dan Tokopedia merupakan contoh usaha startup yang telah berkembang menjadi perusahaan multinasional yang sangat terkenal.

Dan perusahaan-perusahaan startup di Indonesia membawa guncangan tidak hanya pada peta perekonomian Indonesia, namun juga terhadap dunia seragam kerja Indonesia itu sendiri. Sebagian besar orang-orang yang memulai usaha startup adalah anak-anak muda, dan para pengusaha garmen dan konveksi menyadari hal tersebut. Dan mereka juga tahu bahwa anak muda cenderung tidak ingin terkekang dengan penggunaan seragam konvensional yang kaku. Hal inilah yang mendorong para pengusaha gaermen dan konveksi untuk mengenalkan istilah busana startup casual. Apa itu busana startup casual? Mari kita simak artikel berikut untuk penjelasannya!

Busana Startup Casual

Istilah busana startup casual tentunya merujuk pada gaya berpakaian yang sering diterapkan oleh karyawan-karyawan usaha startup casual. Ciri khas dari busana ini adalah pakaian yang nyaman dipakai sepanjang waktu dan terkesan lebih santai dibandingkan dengan busana pakaian bisnis yang kaku. Dan karena karyawan-karyawan muda tidak suka terkekang dengan gaya busana yang kaku, mereka juga menekankan aspek kebebasan dalam gaya busana mereka. Karena inilah dalam suatu usaha startup terkadang bisa saja pakaian antara satu karyawan dengan karyawan lain berbeda, dimana mereka meletakkan atribut identitas perusahaan seperti logo atau nama perusahaan pada sablon di kaos, bordiran kecil di jaket, atau di kartu nama dengan tali lanyard. Meskipun begitu, tingkat kasual usaha-usaha startup juga tergantung pada jenis bisnis macam apa yang mereka jalankan. 

Pada umumnya, terdapat dua macam jenis seragam kerja startup yang disediakan oleh para pengusaha garmen. Yang pertama adalah seragam kerja startup kantoran. Sesuai dengan namanya, ini adalah seragam kerja startup yang tepat untuk karyawan-karyawan perusahaan startup yang bekerja di balik meja atau bilik kantor.  Umumnya perusahaan startup kantoran memiliki kebijakan seragam dimana karyawannya dapat menggunakan pakaian dengan gaya busana startup casual, yang biasanya terdiri dari kemeja model monokrom, dengan celana jeans dan sepatu sneakers. Jika mereka bisa menggunakan kaos, karyawan-karyawan startup biasanya menggunakan kaos sablon dengan ukuran pas untuk tubuh mereka, atau kaos sablon berukuran kombor. 

Sumber: Pexels

Jenis seragam kerja startup yang kedua adalah seragam kerja startup lapangan. Seragam kerja startup jenis ini dibuat khusus untuk para pengusaha startup yang bekerja di luar ruangan. Mereka lazimnya beroperasi di segmen usaha yang membutuhkan penanganan ke lapangan secara langsung. Biasanya perusahaan startup lapangan bekerja di bidang pertanian, perikanan, telekomunikasi, perkebunan, dan lain-lain. Karena kondisi lapangan pekerjaan mereka, tentu saja para pengusaha garmen menyarankan pakaian yang berbeda dengan mereka yang bekerja di perusahaan startup kantoran. Biasanya, busana seragam kerja startup lapangan terdiri dari seragam PDH atau kemeja dinas dengan lengan panjang, celana parasut, dan sepatu. Sedangkan untuk opsi kaos, karyawan startup lapangan sering memakai kaos sablon jenis tactical, atau kaos sablon biasa dengan tambahan jaket bomber.