Lihat ke Halaman Asli

Muamar Baidu23

Muamar Baidu

Sabar dan Ikhlas adalah Esensi Hidup Manusia

Diperbarui: 16 Februari 2021   10:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Di dalam kehidupan, manusia sering kerap di uji oleh tuhan baik itu soal reziki, musibah, dan berbagai masalah yang ada. Hal yang demikian menjadi wajar wajar saja sebab begitulah hidup adanya.

Tidak ada yang berjalan dengan mulus, suda tentu ujian ini sering datang menyapa manusia, tingal saja bagaimana kita yang mampu menerima dengan segala bentuk kesabaran.

 Saya sering di uji oleh berbagai masalah yang datang tanpa memberi abah abah, awalnya ujian yang datang kepada saya sering membuat saya pesimis untuk melanjutkan hidup, akan tetapi di balik itu ada orang yang sering mensuport agar tetap kokoh menjalani itu semua.

 Sehinga seiring dengan berjalan nya waktu saya pun mampu melewati berbagai ujian yang menimpah. Terkadang, kita sering lupa bahwa ujian adalah cara Tuhan menyikapi rindu kepada umatnya, dengan ujian itu pula, manusia dengan mudah berbalik rindu pada Tuhan, saya pun yakin ketika manusia mendapatkan masalah suda tentunya ia akan datang dan berdialog pada tuhan untuk meminta petunjuk agar keluar dari masalah yang menimpahnya.

 Jangan sesekali mengeluh pada manusia ketika kita berada pada fase kesulitan karena belum tentu apa yang kita keluhkan akan teratasi dengan secepatnya, cobalah menginggat Tuhan dan mengelulah padanya sebab tuhan lebih senang umatnya mengeluh di hadapan nya.

Esensi dari hidup hanya dua poin yang perlu kita tanam dalam jiwa yaitu sabar dan ikhlas, ketika kita di uji oleh berbagai masalah maka cukuplah menghadapi dengan sabar, sebab percayalah kesabaran adalah salah satu bentuk wujud manusia.

Begitu pula dengan keikhlasan yang kita kenal ini adalah hal terberat yang sering terjadi pada satu objek, mengihlaskan adalah hal yang paling berat namun kita harus tetap mampu menerima dan melepaskan itu semua. Sebab jika kita tetap mempertahankan ego pada diri kita sama halnya kita melawan takdir tuhan.

Egois tidak akan menuntun kita pada titik peradaban, malah sifat ini akan perlahan menghancur kan diri kita dengan perlahan. Hidari sifat egois jika kita ingin menuju jalan yang lebih baik, percayalah Tuhan tidak perna tidur ia akan selalu membuka jalan untuk umatnya yang sedang kesulitan, tanamkan sikap kedewasaan maka hidup akan lebih bermakna.

Terimah kasih

Penulis:Muamar Baidu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline