Lihat ke Halaman Asli

Mual P Situmeang

Pekerja Sosial

Plus Minus Paguyuban Etnis di Tanah Rantau

Diperbarui: 9 Juni 2024   16:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

republikseo.net

Bermasyarakat di perantauan yang jauh dari kampung halaman, tempat kelahiran dan dibesarkan, akan lebih menyenangkan bila memiliki persaudaraan berasal dari sesama kampung dan etnis.

Biasanya kumpulan keluarga atau paguyuban sesama etnis secara alamiah terbentuk di tanah perantauan. Mereka bersatu saling terkait oleh budaya yang sama.

Parsahutaon (Paguyuban) Tomang Tinggi-dokpri

Dalam wadah ini mereka dapat berinteraksi lebih spontan dan apa adanya karena sudah saling memahami karakter masing-masing. 

Tidak seperti perkumpulan atau paguyuban lintas budaya yang multi etnis, dimana setiap orang perlu belajar dan menyesuaikan diri dengan keberagaman karakter yang ada. Minimal kepekaan terhadap perbedaan budaya perlu dimiliki anggota agar relasi terpelihara baik. 

Kaum ibu muda Parsahutaon Tomang Tinggi-dokpri

Indonesia yang memiliki ratusan etnis menjadi sebuah rumah besar keluarga yang unik dan khas. Misalnya suku Batak yang merupakan salah satu etnis di kepulauan Nusantara dengan tradisi yang kuat, selalu membentuk paguyuban keluarga di perantauan. 

Ibadah singkat di Parsahutaon Tomang Tinggi-dokpri

Salah satu perkumpulan atau paguyuban yang di sebut Parsahutaon (teman sekampung) hampir dapat dipastikan ada (eksis) disetiap lokasi perantauan mereka di seluruh bagian wilayah Indonesia.

Namun Paguyuban ini memiliki fungsi sosial yang lebih luas dan kontekstual.

Santap makanan kampung bersama Parsahutaon Tomang -dokpri

Mereka adalah keluarga batak yang hidup dan bermukim diwilayah perantauan yang sama. Misalnya bila mereka bermigrasi di ibukota Jakarta dan mereka menetap pada wilayah RT/RW yang sama maka sebuah perkumpulan/paguyuban atau disebut parsahutaon akan berdiri disitu secara alami.  Tradisi keluarga Batak tidak bisa lepas dari komunitas Batak.

Dalam tradisi adat Batak kelompok ini perannya dihormati sebagai pendamping keluarga pada upacara adat. Baik momen sukacita maupun dukacita keluarga, kelompok ini wajib dihadirkan. Mereka wajib diundang dan diberi kesempatan khusus untuk memenuhi persyaratan adat.

Kaum ibu Parsahutaon Tomang Tinggi-dokpri

Paguyuban ini sudah semakin modern pengelolaannya sehingga banyak yang sudah menerapkan tata tertib seperti AD ART dan ada kepengurusan (ketua, sekretaris, bendahara) yang disetujui anggota. Juga membutuhkan pendanaan untuk kebutuhan anggota.  Oleh karena itu mereka mengumpulkan iuran tahunan untuk kegiatan sosialnya (dengan prinsip dari kita, oleh kita, dan untuk kita).

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline