Pelayanan jasa transportasi massal yang murah dan nyaman masih belum dimanfaatkan masyarakat secara optimal.
Salah satu contohnya adalah Bus, layanan transportasi di kota metropolitan Jakarta yang dikelola oleh Transjakarta Busway.
Dengan memanfaatkan jasa bus yang murah dan nyaman ini, kosumen hanya mengeluarkan ongkos sebesar 2000-3500 rupiah saja. Penumpang dapat menikmati perjalanan Bus sejuk ber AC dan juga berjalur khusus.
Opsi ini relatif jauh lebih hemat. Biasanya destinasi yang berjarak tempuh antara 60-100 meter kita akan mengeluarkan biaya sekitar 110.000 - 125.000 rupiah bila memakai jasa taxi atau provider jasa transportasi lainnya.
Namun angkutan massal murah ini sering sepi penumpang kecuali disaat pagi mulai jam 6.00-11.00 ketika orang menuju tempat kerjanya.
Sebagian besar lokasi perkantoran, sekolah, dan perdagangan dapat diakses dengan bus atau masih dalam zona layanan transjakarta busway.
Tetapi jika jangkauannya domisili atau perumahan maka konsumen lebih memilih layanan transportasi lainnya misalnya taxi, grabcar atau gocar dlsb.
Jumlah Bus yang disediakan Transjakarta mencapai 1347 unit (sumber https://transjakarta.co.id).
Sedangkan pengguna jasa transportasi bus menurut data BPS sbb:
Sepanjang Januari 2024, jumlah penumpang Transjakarta mencapai 30.934.491 orang (https://quarta.id/nasional) dan terus meningkat namun tetap terbatas pada wilayah bisnis dan komersial.
Walaupun pemerintah sudah membuat terobosan LINKO yang menyambung layanan Bus ke perumahan atau domisili pemanfaatan layanan bus ini belum tersosialisasi secara integratif.