Tak terbantahkan oleh siapapun juga termasuk pemimpin bangsa-bangsa didunia akan sikap Presiden Jokowi yang bernyali besar mengunjungi Rusia dan Ukraina.
Terlepas dari hasil apapun juga yang menjadi tujuan Jokowi ke wilayah perang super canggih ini, kunjungan tersebut amatlah berisiko tinggi bagi keselamatan Jokowi dan isteri.
Mengapa sikap nekad Pemimpin bangsa Indonesia ini begitu kuat sehingga keselamatan nyawanya dipertaruhkan. Seolah memberi kesan ia siap mati dan itu tidak menjadi masalah. Inilah yang didefinisikan oleh kamus Webster sebagai "beyond the call of duty".
Melampaui dari apa yang diharapkan atau diminta dalam tugasnya. Seorang pemimpin negara yang terjun langsung berdialog dengan pemimpin Rusia dan Ukraina demi upaya perdamaian.
Akan sulit mendapatkan pemimpin negara lain yang dapat menyamai keberanian Presiden Indonesia mengunjungi negara yang sedang saling menggempur. Negara yang memiliki nuklir terbesar dunia.
Dengan pertempuran yang dahsyat terjadi dikedua negara tersebut. Seberapapun hebatnya pengamanan yang diberikan negara dan juga kekuatan pengawal yang dipersiapkan tetaplah hal itu tidak bisa menjamin keselamatan mereka di wilayah perang. Suatu kunjungan berani mati.
Tentu kita tidak boleh melihatnya dengan sebelah mata saja atau menganggapnya sesuatu yang biasa-biasa saja (take it for granted). Apalagi memberi komen-komen negatif yang beredar luas disosial media. Terkesan seperti kurang fair dan obyektif. Bukankah kunjungan tersebut juga sedang menunjukkan suatu kepemimpinan dunia yang dimainkan oleh seorang Indonesia. Tidak melulu berasal dari kalangan pemimpin negara maju dan modern yang selalu mendominasi dunia.
Kini Indonesia beraksi dan berkontribusi bagi dunia. Ini adalah keniscayaan dan kita patut mensyukuri serta bangga menjadi warganya.
Hiduplah Indonesia Raya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H