Lihat ke Halaman Asli

M Nur Muafi

Pokemon kecil

Sepenggal Bab II | Puisi

Diperbarui: 18 April 2020   07:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

" bagaimana mengeja rasa "

Kekhawatiran memang tak tau diri
mengetuk keras dinding kamarku
Mendekap erat dalam detak-detak jantung

Pagi Ini langit menangis,  
sedang asap kenangan telah terpaksa menguap ke langit-langit... 

Cendela-cendela mungkin akan tertawa,
kertas yang ku bakar ternyata telah basah menjadi lapisan hitam yang berlapis separuh kekhawatiran,
Sedang pagi ini mentari begitu asing bagi bumi

Hari yang perih,
Mata yang terbuka tak benar-benar memahami jeda yang tiba-tiba
Getaran berirama dalam luka dan cerita, yang seringkali aku tenangkan...
Seperti mentari dari timur yang memaksa hadir walau akan terlambat...
kemungkinan juga akan datang takdir orang lain yang menyemai takdir kita.
setelah tuhan mengutus kitab suci untuk mempertemukan kita.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline