Lihat ke Halaman Asli

M Nur Muafi

Pokemon kecil

Puisi | Berjarak Angin

Diperbarui: 2 Agustus 2019   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Ia datang di kenalkan angin
Hinggap, berkenalan, mengakar
Membius diri tanpa sadar

Saat kenikmatan itu hadir menyejukan diri
Diri mengharap lebih
Lebih dalam, lebih dekat
Lalu
Rasa itu pergi pergi begitu saja
Diri ini memohon-mohon
"Kembalilah duhai perasaan"
Tapi ia beranjak pergi terbawa angin
Dingin
Dingin
Meninggalkanku
Meninggalkanku,
Disini,
dan masih disini
Sendiri
sendiri lagi...
Dan aku sendirian
Menangis
Sendirian....
Tiada lagi perasaan,
Kini Hanya angin  malam biasa yang datang menawarkan riuh perkotaan.
tanpa ada perasaan.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline