Lihat ke Halaman Asli

M Nur Muafi

Pokemon kecil

Puisi | Tiket Rindu Januari

Diperbarui: 30 Januari 2019   14:52

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tiket rindu bernama januari
Kala hujan tak hentinya melepaskan rindu
Pada cemara yang tertegun diatas gurun

Di temani rasa cemas yang bercabang
Dalam ranting-ranting kecil kencang.
Ada secangkir kopi panas diatas meja
Aromanya masih kental dengan aroma petani kopi nun jauh disana

Alangkah rindu rintik demi rintik itu lagi
Menepis semua sepi yang datang liar diantara embun pagi,
Seperti melepaskan harapan selama ini
Yang tengah ku genggam pada langit januari

Membiarkanya terbang tinggi membawa hati
Membiarkanya mencium ruas-ruas awan yang tak sanggup ku gapai
Membiarkanya menembus atmosfer bumi
Hingga menempati semesta bimasakti.

Kurasa malam ini sepi menghampiri
Sebab tak ada lagi
Yang mampu kembali
Setelah apa yang ku lalui

Kediri, 29 Januari 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline