Lihat ke Halaman Asli

Kapan Anda Keluar dari Perusahaan Anda?

Diperbarui: 25 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAMMM…!! Kepala saya seperti dihantam sebuah palu besar dengan keras. Pertanyaan dari Pak Fauzi Rahmanto, mentor bisnis dan sesepuh TDA Bandung itu membuat saya tersadar. Wow! Iya ya… Semerbak Coffee bisa akan jadi bisnis yang besar sekali. Suatu saat akan sampai pada tahap siap untuk dijual penuh atau sebagian, atau bahkan di-IPO. Setelah beberapa mentor luar biasa berbicara di Gathering KMB (Kelompok Mentoring Bisnis) Komunitas Tangan Di Atas di Putri Duyung Ancol Kamis kemarin tentang pengembangan bisnis di tahapan growing, Pak Fauzi sedikit mengajak kita terbang dengan mesin-waktu ke masa depan. Melambung sekian tahun ke depan. Berpikir besar. Begin with the end in mind. Memang bisnis beliau sudah berjalan 10 tahun, sedangkan bisnis Semerbak baru 3 tahun. Masih banyak yang harus dikembangkan. Tapi menurut pak Fauzi, harus sudah dari sekarang dipikirkan dan direncanakan exit strategy ini. Jangan sampai perusahaan kita dijual justru karena butuh uang atau kepepet, karena akan dihargai murah sekali. Di level usahanya, Pak Fauzi sudah mempelajari dan menerapkan strategi-strategi agar perusahaannya dilirik calon investor. Bagaimana meningkatkan valuasi perusahaan setinggi mungkin, sehingga perusahaan kita dibeli dengan harga mahal. Memang saat ini Semerbak Coffee yang sedang dalam tahap growing, belum waktunya memikirkan strategi expanding atau menjual. Tapi harus dengan sengaja diperhatikan dan dipelajari apa saja yang harus dipersiapkan. Reporting, dokumentasi, pembukuan dan lain-lain harus disusun dengan lebih rapi. Persis seperti yang dijelaskan Pak Rosihan di sesi awal gathering. Sebenarnya impian untuk jual-beli perusahaan sudah lama ada di kepala saya. Cuma tidak pernah serius dipikirkan karena memang belum saatnya dan sepertinya masih jauh sekali. Tapi setelah mendengar sharing Pak Fauzi, moment itu sepertinya menjadi dekat sekali. Beliau terinspirasi dengan bekas bos bulenya dulu. Pada suatu hari bosnya mengumpulkan seluruh karyawan, dan di layar presentasi terpampang sebuah foto yacht. Ternyata bos besar resign dan telah menjual perusahaannya. Dan dia akan menghabiskan waktunya dengan keliling dunia berlayar dengan yacht di foto tersebut. Bayangkan kalau perusahaan Anda terjual dengan harga mahal. Jutaan US$, puluhan juta, atau bahkan seperti Instagram yang laku 1 milyar US$. Apa yang akan Anda lakukan? Sepulang event luar biasa tersebut, saya langsung tulis kapan saya akan keluar dan berapa valuasi perusahaan saat dijual. Kalau masa itu tiba, saya akan mewujudkan salah satu impian besar saya, hunting foto ke tempat-tempat eksotis di seluruh nusantara dan dunia. Juga untuk punya rumah di Ubud Bali. Saya bisa menetap di sana kapan pun saya mau, untuk beristirahat dan menulis buku. [caption id="attachment_696" align="aligncenter" width="470" caption="Diambil dari http://www.allbalivillashotels.com/"] [/caption] . Depok, 1 September 2012 Muadzin F Jihad Owner + CEO Semerbak Coffee Twitter @muadzin

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline