“Karena nomor bapak XL pasca-bayar, bapak dapat 9 hari free-roaming BIS (Blackberry Internet Service) di Malaysia, lewat dari itu kena biaya roaming 25 ribu per hari”, jelas si mba CS. Hmm.. lumayan, pikir saya. Ya, awal April lalu, kami dari Komunitas Tangan Di Atas (TDA) dapat undangan dari Kementrian Perdagangan Malaysia, Matrade, untuk mengikuti ajang tahunan IBM (International Buyer Meeting), dan mengunjungi pameran MIHAS (Malaysia International Halal Showcase). Rombongan terdiri dari sekitar 20 orang dari beberapa kota di Indonesia, selain Jakarta ada Semarang, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan lain-lain. IBM adalah ajang meeting yang diadakan Matrade untuk mengundang calon-calon buyer dari sekitar 40 negara, dipertemukan dengan pengusaha-pengusaha UKM Malaysia. MIHAS adalah pameran yang diadakan Matrade dengan peserta dari 30 negara peserta pameran termasuk Indonesia. Awalnya saya anggap biasa saja fasilitas BIS free roaming 9 hari ini. Ternyata setelah saya cek peserta lain, hanya XL yang memberikan free roaming di Malaysia. Operator yang dipakai isteri saya, roaming BIS-nya harus bayar 120 ribu rupiah per 3 hari. Juga operator yang lain. Hanya bedanya untuk XL prabayar, dapat jatah 3 hari. Jadi, beberapa rekan, termasuk isteri saya, terpaksa membeli nomor operator lokal Malaysia, supaya komunikasi jadi lebih murah. Asik juga nih pakai XL, pikir saya lagi. Dan BIS free roaming ini menjadi sangat berharga sekali, saat kejadian luar biasa yang tak terduga terjadi saat saya di KL sana. Hari pertama, sore sehabis mengikuti IBM, kami, saya+isteri dan Iwan Agustian+isteri, bergegas meninjau lokasi penyelenggaraan MIHAS. Kami ingin memastikan kabar dari pihak KBRI Malaysia, bahwa ternyata Semerbak Coffee dapat jatah stand di sana. Dan kami benar-benar kaget. Tidak hanya kami dapat jatah stand di paviliun Indonesia, tapi kami dapat satu stand full sendiri. Stand D53. Sementara stand yang lain diisi oleh 2 brand usaha UKM Indonesia. Whaaa..! Kami senang sekaligus panik. Senang karena ternyata benar dapat stand gratis, panik karena kami benar-benar tidak ada persiapan untuk mengikuti pameran ini. Ternyata ada miskomunikasi antara saya dengan EO yang menangani paviliun Indonesia. Kesalahan fatal ada di saya karena tidak meng-cross check semua informasi sejak awal. Bayangkan ini pameran internasional pertama kami, dan kami sama sekali tidak ada persiapan! Untuk membatalkan jelas tidak mungkin. Nama kami pasti akan masuk black list di peserta pameran luar negeri KBRI Malaysia. Untuk terus, tentunya kami harus mengirim barang-barang untuk promosi, display, dan tester. Ada tiga pilihan skenario, barang-barang tersebut dikirim dari Depok ke KL, via ekspedisi kilat, dibawa via kru maskapai penerbangan kenalan kami atau via hand-carry dan bagasi orang yang berangkat ke KL. Nah mulailah Blackberry kami bekerja. Untung XL free roaming :) Kami mem-BBM orang-orang di Jakarta dan Depok yang memungkinkan untuk tiga pilihan itu. Setelah kontak sana-sini dan setelah menimbang untung-rugi dan plus-minus-nya, akhirnya malam itu diputuskan, untuk meminta tolong kakak saya membawakan barang-barang pameran tersebut. Ya, sayangnya tim Semerbak Coffee di Depok belum ada yang memiliki paspor. Lalu BBM dan email saya berkerja lagi, kali ini mengkontak supervisor kami, untuk mengatur agar pagi harinya barang-barang yang dibutuhkan untuk pameran segera dipersiapkan. Supervisor kami menjanjikan, bahwa besok pagi semua pesanan yang saya email akan segera disiapkan dan ready untuk diberangkatkan. Tiket pesawat jadi masalah lain. Karena kebetulan saat itu menjelang long weekend, tiket pesawat menjadi susah didapat dan mahal. Harga tiket pesawat budget, sama dengan tiket Garuda Indonesia. Jadi kami putuskan untuk memakai Garuda. Masalahnya malam itu web Garuda sedang down, jadi kami baru dapat konfirmasi pagi harinya, bahwa tiket ke KL adalah jam 5 sore. Artinya, kakak saya harus jalan dari Depok paling lambat jam 2 siang! Dan pagi itu pun menjadi pagi yang sangat hectic. Kami di KL, sambil mempersiapkan pameran dengan peralatan seadanya, berkordinasi dengan staf kami di Depok. BBM dan email bersahut-sahutan. Sesekali terpaksa dengan telepon. Untung XL free roaming :) Dari Depok diinformasikan bahwa barang-barang sudah di-pack rapih. Tapi belakangan kami dapat info dari tim KBRI untuk tidak menggunakan kardus, karena akan bermasalah saat masuk pabean Malaysia. Akhirnya, kardus dibongkar, dimuat dalam koper. Ternyata koper pertama yang disediakan terlalu besar, dan terlalu berat. Karena batas bagasi adalah 20 kg, diputuskan untuk menggunakan koper yang lebih kecil. Dan untuk menghemat waktu, packing barang dilakukan di dalam mobil dalam perjalanan dari Depok ke bandara Cengkareng! Untung kami punya tim yang solid. Yang cekatan dan bisa bekerja under pressure. Atas bantuan tim KBRI Malaysia yang luar biasa, tiket bisa diurus dan dibayar di Garuda cabang Kuala Lumpur. Jadi di tengah-tengah pameran hari pertama itu, saya ke kantor cabang Garuda yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan KLCC (Kuala Lumpur Convention Center) tempat pameran MIHAS dilangsungkan. Karena alamat gedung yang ada kemiripan dengan gedung lain, saya sempat tersasar lumayan jauh. Akhirnya setelah ngubek-ngubek jalan kaki mencari alamat, ketemu juga kantor cabang Garuda itu. Pas saat istirahat makan siang pulak! Perfect! Terpaksa menunggu sebentar. Lumayan bisa ngaso dulu. Fesbukan dan Twitter-an dulu ah.. Untung XL free roaming :) Akhirnya tiket pesawat selesai dibayar. Jam 2 siang. Berbarengan dengan kakak saya dan tim kami berangkat dari Depok ke bandara Cengkareng. Sejak pagi hingga siang itu, sahut-sahutan BBM dan email antara kami di KL dan tim Semerbak Coffee di Depok tidak ada henti-hentinya. Sekali lagi, untung XL free roaming :) Begitu kami dapat BBM dari kakak saya "sudah boarding", hati ini jadi lega sekali. Fuiihh.. Akhirnya, hari kedua kami bisa berpameran dengan peralatan lengkap. Dan Alhamdulillah, berjalan lancar hingga hari terakhir. [caption id="attachment_564" align="aligncenter" width="497" caption="Kopinya.. Kopi..! :)"][/caption] Hasil pameran empat hari tersebut menurut kami luar biasa. Kami jadi tahu bahwa produk kami tidak kalah dengan produk luar negeri. Produk kami sangat disukai, baik dari segi rasa, maupun kemasannya. Kami jadi sangat pede sekali. Ada beberapa potential buyer yang saat ini sedang dalam tahap kami follow up. Ya, memang sejak akhir tahun lalu, kami punya goal untuk mengekspor produk kami. Karena itu kami me-launch produk ritel Semerbak Coffee Premium. Tapi kalau kami tidak berpameran di MIHAS, mungkin impian dan goal kami tidak sejelas dan sekuat sekarang.
Sekali lagi, untung XL free roaming :) Keberadaannya benar-benar membantu dalam persiapan hingga berjalannya pameran, dan sampai pameran berakhir. Betul sekali salah satu motto yang mereka usung “XL Memajukan Negeri”. Minimal dengan free roaming-nya di KL, sangat membantu kami dalam persiapan mengikuti pameran internasional MIHAS. Yang pasti akan memajukan bisnis dan promosi produk kami, Semerbak Coffee. Produk UKM dalam negeri. . Depok, 10 Mei 2012 Muadzin F Jihad Owner+CEO Semerbak Coffee Twitter @muadzin *Tulisan ini diikutsertakan dalam Lomba Blog XL Memajukan Negeri - idblognetwork
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H