*Sambungan dari Bagian-1. Mencoba Menguak Rahasia Saya kadang bertanya-tanya, kenapa Semerbak Coffee ini termasuk lancar-lancar saja perkembangannya. Tentunya dibanding bisnis saya lainnya yang tutup itu. Kadang kami bingung jika ditanya, apa kendala dan kesulitan yang dihadapi. Melalui perenungan, menghadiri beberapa seminar dan membaca buku-buku, kira-kira beberapa hal inilah yang membuat perbedaan di bisnis Semerbak Coffee : - Sinergi. Kata orang, dalam sinergi, 1+1 tidak sama dengan 2, bisa 20, 2000, bahkan bisa tak terhingga hasilnya. Itu yang saya rasakan bekerjasama dengan Iwan Agustian. Masing-masing kami punya kekurangan dan kelebihan. Tapi kami masing-masing bekerja di kelebihan kami, sementara kami saling cover di kekurangan kami. Ditambah lagi kami punya visi, misi, passion, goal dan impian yang selaras. - Silaturahmi dan networking. Berkat kami bergabung di Komunitas pengusaha TDA, banyak sekali kemudahan-kemudahan dan jalan yang kami peroleh. Pameran franchise, bazar, promosi di media-media, majalah, koran, media online, radio, televisi, dan pembicara di seminar-seminar. Boleh dibilang promosi kami bebas biaya berkat networking dengan para pengusaha di Komunitas TDA. - Doa orangtua. Ini yang selalu menguatkan kami. Ayah saya sudah kembali ke rahmatullah pada 2001 di usia 72 tahun. Semasa hidup Beliau selalu mendukung keputusan-keputusan saya, termasuk saat menjalankan bisnis MLM. Ibu saya juga sangat mendukung. Beliau memberikan rumah kontrakan miliknya untuk dipakai sebagai tempat produksi Semerbak Coffee dengan harga murah dan waktu bayar yang bebas. Tapi saya bayar dengan harga pasaran dan selalu bayar tepat waktu. Mertua saya juga Alhamdulillah mendukung. Ada kisah khusus tentang mertua saya yang ingin sekali naik haji. Di 2008, kami memaksakan diri mendaftarkan mereka haji. Padahal keuangan kami saat itu tidak terlalu bagus. Dan 2009 saya melihat kebahagiaan dan haru terpancar di mata mereka saat bus berangkat dari embarkasi haji Tangerang. Desember 2010 tepat satu tahun kemudian, Ayah mertua wafat di usia 72 tahun. Untung sekali kami tidak menunda niat baik kami. Saat-saat terakhir terbaring di rumah sakit, beliau cerita, tiap selesai shalat selalu mendoakan saya dan juga usaha saya supaya berkembang terus, berkah dan mencukupi segala kebutuhan. Ini suatu surprise buat saya, karena selama ini ayah mertua termasuk yang menjunjung tinggi jalur karyawan dan gelar pendidikan yang tinggi. Wajar karena beliau berlatar belakang pegawai negeri sipil. - Doa dan support isteri. Awal-awal memulai usaha, tiap seminar yang saya ikuti, saya usahakan untuk selalu mengajak isteri saya. Supaya isteri mendapat informasi dan semangat yang sama dengan yang saya dapatkan. Waktu aktif di bisnis MLM, saya menjalani bisnis tersebut berdua dengan isteri. Dan saya usahakan untuk selalu cerita apa yang terjadi di usaha saya. O ya.. Ngomong-ngomong kombinasi warna ungu dan abu-abu di logo Semerbak Coffee itu adalah ide dari isteri saya :) - Sedekah. Allah menjamin akan mengganjar dengan berlipat ganda. Terus terang saya bukan termasuk orang yang pemurah. Saya orang yang penuh perhitungan, alias pelit hehe.. :D Saya belajar banyak dari istri saya tentang memberi atau berbagi dengan orang lain tanpa perhitungan. Salah satunya adalah dengan menghajikan mertua tadi. Dan jika dilihat secara nominal, maka ganjaran yang sekarang kami dapatkan jauh berlipat-lipat ganda. Memang Allah tak pernah ingkar janji :) - Tangan Tuhan. Jika kita sudah berkoneksi dengan Allah, jika kita sudah ber-teamwork denganNya, hal apa lagi yang tidak mungkin bagi Dia? Karena itu, jika saya sudah mulai merasa gundah atau gelisah, berarti saya sedang ‘jauh’ dari Allah. Saya harus segera berkoneksi dan bersinkronisasi dengan Allah, baik melalui ibadah, shalat, zikir, doa, dan lain-lain. - Pengembangan Karakter. Untuk yang satu ini agak sedikit panjang pembahasannya. [caption id="attachment_460" align="aligncenter" width="398" caption="Diambil dari feeds2.yourstorewizards.com"][/caption] Saya belajar, bahwa membangun bisnis itu seperti menumbuhkan pohon. Untuk menopang pohon yang tinggi dan besar, kita butuh akar yang kuat. Dan proses terlama dalam pertumbuhan sebuah pohon adalah perkembangan akarnya yang menghunjam ke dalam tanah. Saya pernah baca satu contoh pohon yang paling ekstrim menggambarkan tentang hal ini, yaitu pohon bambu Cina. Selama enam tahun pertama, pohon bambu Cina tidak menunjukkan tanda-tanda pertumbuhan. Karena saat itu dia sedang mengembangkan akar-akarnya yang kuat ke dalam tanah. Dari luar memang tidak terlihat ada pertumbuhan yang berarti, tapi di dalam, akarnya berkembang dan semakin menguat. Tapi jika tiba saatnya batangnya tumbuh keluar, batang pohon bambu Cina akan melesat tinggi berpuluh meter menjulang dalam waktu singkat. Mirip juga seperti proses pembangunan gedung bertingkat. Untuk membangun gedung pencakar langit, dibutuhkan fondasi bangunan yang kokoh. Tidak bisa kita membangun gedung bertingkat dengan fondasi model rumah tipe-21. Coba perhatikan, saat membangun fondasi sebuah gedung dibutuhkan waktu yang lama. Tapi begitu fondasi selesai, membangun badan gedung hanya membutuhkan waktu yang lebih singkat. Jadi, jika kita ingin bisnis kita besar, besarkan dan kuatkan dulu karakter prbadi kita. Maka bisnis kita akan besar. Tidak mungkin pohon besar mempunyai akar yang kerdil. Mengapa banyak perusahaan yang kelihatannya besar, tapi kemudian ambruk dalam waktu singkat? Itu kemungkinan besar karakter dari perusahaan dan para pelakunya belum sebesar bisnisnya. Sehingga ada guncangan sedikit saja, bisnis yang besar itu tumbang dikarenakan tidak ditopang dengan akar karakter yang kokoh. Khusus dalam perjalanan bisnis yang saya alami, ternyata saya baru menyadari, bahwa fase saya di bisnis MLM adalah fase penguatan dan pengembangan karakter. Baik karakter kepribadian dan karakter kewirausahaan saya. Dari luar memang tidak terlihat ada perkembangan, tapi di dalam, ada yang yang berkembang dan semakin menguat, yaitu karakter. Banyak yang bilang ke saya, bahwa saya telah membuang waktu 8 tahun terjun dalam bisnis MLM yang ternyata tidak ada hasilnya. Tapi menurut saya, justru karena saya ikut MLM lah, maka bisnis Semerbak Coffee sekarang bisa berkembang lumayan cepat. Karena akar karakter untuk menopang pohon bisnis saat ini, ditumbuhkan dan dikuatkan saat saya menjalankan bisnis MLM. Dan proses pengembangan karakter adalah proses yang berkesinambungan. Selama kita ingin bisnis kita berkembang terus, karakter kita juga harus semakin kuat dan kokoh. Beruntung sekali saya bergabung di komunitas TDA, yang concern sekali dengan pembangunan karakter yang berkesinambungan ini. Tidak hanya dengan seminar, workshop, kelompok master-mind, mentoring bisnis, dan lain-lain yang berhubungan dengan itu, tapi yang lebih penting adalah kultur dan habit yang dibangun dan dikembangkan selalu mengacu kepada karakter yang berkualitas. Yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran, tanggung jawab, keadilan, menghargai dan membantu orang lain, serta cinta Indonesia. Characterpreneur, itu sebutan yang dipopulerkan di kalangan member TDA. Jika seluruh member TDA punya karakter yang dimaksud, dan nantinya menular kepada seluruh entrepreneur negeri ini, maka Indonesia yang maju dan makmur tinggal masalah waktu. Character is like a tree and reputation like a shadow. The shadow is what we think of it; the tree is the real thing. - Abraham Lincoln . Depok, 22 Januari 2012 Muadzin F Jihad Owner dan CEO Semerbak Coffee Twitter @muadzin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H