Lihat ke Halaman Asli

8 Kiat ‘from Zero to Hero’ dari Film Nasional

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam kurun waktu sekitar sebulan ini, saya nonton tiga film Indonesia dengan tema yang hampir mirip. Tendangan dari Langit, Mestakung (Semesta Mendukung), dan yang terakhir Pengejar Angin. Kesemuanya bertemakan perjuangan 'from zero to hero'. Ketiga film tersebut sama-sama berkisah tentang anak daerah terpencil yang sangat berbakat di bidangnya, lalu ditemukan oleh sosok pencari bakat, kemudian dilatih oleh sang ahli, dipoles, berjuang mati-matian dan ending-nya mereka berhasil meraih apa yang diimpikannya. Setelah sebelumnya sempat di satu titik mereka menghadapi dilema, antara menyerah pada kenyataan hidup atau terus mengikuti kata hati dan mengejar impian mereka. Saya di sini tidak akan me-review film tersebut satu per satu. Jadi buat Anda yang belum nonton filmnya silahkan nonton ya.. sekalian membantu memajukan industri film nasional. Buat saya ini sesuatu yang membanggakan, sineas-sineas kita mulai banyak menelurkan film-film bermutu. Tidak cuma bisa menghasilkan film-film bertema hantu, pocong, kuntilanak, dan sebangsanya. Yang ingin saya share adalah rangkuman kiat-kiat yang saya dapatkan dari ketiga film tersebut. Bagaimana kita bisa berangkat dari nol menjadi seorang 'pahlawan'. Kiat-kiat ini terlihat familiar dan kadang seperti klise. Sering kita temui di buku-buku dan artikel tentang kesuksesan. Kadang kita berpikir, ini ‘to good to be true’. Apalagi jika digambarkan dalam film berdurasi 1.5 jam. Tapi memang kenyataannya kiat-kiat sukses ini bekerja. Di belahan dunia mana pun. Dan berlaku di segala bidang kehidupan, termasuk juga dalam bisnis.

1. Impian. Semua kisah sukses berawal dari impian sang pelakunya. Karena inilah yang akan menjadi motor pendorong kita. Menguatkan semangat, saat kita lemah dan putus asa. Mari kita tanya pada diri kita masing-masing, Apa impian kita? Apa sebenarnya yang kita inginkan dalam hidup ini? Lebih mendalam lagi, Apa purpose of life kita? Untuk apa sebenarnya kita hidup di dunia ini? Saya tinggalkan itu untuk kita jawab masing-masing secara jujur. 2.Ikuti kata hati. Follow your passion. Passion itu seperti bahan bakar. Jika kita bekerja berdasarkan passion kita, tidak ada lagi istilah ‘bekerja’. Yang ada hanya ‘enjoy aja..’ Apakah kita sudah bekerja sesuai passion kita? Coba tanya saja ke diri kita, apakah kita mau melakukan pekerjaan itu tanpa dibayar sepeserpun? 3. Punya mentor. Sehebat-hebatnya seseorang, pasti selalu ada sosok pelatih, coach, atau mentor disampingnya. Mentor inilah yang bisa menilai apakah langkah kita on-track. Memastikan kita tidak salah arah. Membimbing kita agar sistem yang kita lakukan efektif dan efisien. Mungkin kita bisa berhasil sendirian, tanpa peran mentor ini, tapi pasti kita butuh lebih banyak waktu, tenaga, biaya dan pikiran yang terbuang. 4. Punya tim yang selalu mendukung. Karena kita tidak bisa melakukan segala hal dalam waktu yang bersamaan.  Karena kita tidak bisa menjadi ahli di segala bidang. Tim ini yang akan membantu kita, bahu-membahu saling melengkapi. Mengambil alih tugas-tugas yang  kita tidak mampu lakukan.

5. Fokus Lakukan hanya hal-hal yang akan mendukung kita semakin dekat dengan tujuan kita. Jangan kerja sporadis. Tak terarah. Jangan kita terlihat sibuk, tapi ternyata tidak produktif.  Kaca suryakanta bisa membakar kertas, karena dia memfokuskan cahaya matahari yang dilewatkannya hanya ke satu titik terus menerus, tidak berpindah-pindah. 6. Kerja keras dan kerja cerdas. Tidak ada yang bisa mengalahkan kerja keras. Tapi work hard saja tidak cukup, kita juga perlu work smart. Tanpa kerja cerdas, kita akan kehabisan tenaga di tengah jalan menuju impian kita. Punya mentor, punya tim, punya sistem dan fokus itu kerja cerdas kita. 7. Berdoa Do your utmost, and leave the rest to God. Manusia hanya berusaha dan berdoa, Tuhan yang menentukan. Doa artinya mengajak, memanggil. Berdoa berarti mengajak Tuhan bersatu dalam tim sukses kita. Jika Tuhan sudah satu tim dengan kita, apalagi yang kita ragukan? 8. Yakin, bertekad kuat dan bersungguh-sungguh Membangun belief-system, bahwa kita bisa, saya bisa. Tekad kuat dan keyakinan ini akan menghasilkan mental yang pantang menyerah, maju terus sampai tujuan kita tercapai. Ada satu line yang paling cocok menggambarkan ini “I will _______ until _______”. Saya akan melakukan APA SAJA, sampai TUJUAN saya terwujud. Tentunya dengan cara-cara halal dan sesuai dengan norma agama dan norma di masyarakat. Man jadda wajada. Siapa yang bersungguh-sungguh, dia akan berhasil. . Depok, 7 November 2011 Muadzin F Jihad Owner Semerbak Coffee Twitter @muadzin



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline