[Untuk Mendiang Nenek Yonih di Pamulang]
aku tahu
kau berasal dari kalangan miskin subsisten
yang hidup dengan satu bukan pilihan
berbuat bisa mati tak berbuat juga bisa mati
pagi itu kau berbuat
berkelahi dengan waktu
berjuang merebut hakmu di antrean
demi setabung gas tiga kilogram
lalu kau mati
dengan setabung penyambung nyawa
dalam pelukanmu
pejabat yang membuat kebijakan bahlul pangkalanisasi gas tiga kilogram itu
ringan di bibir hanya minta maaf atas hilang nyawamu
mungkin dia berpikir
kematianmu bukanlah kesalahannya
tapi kesalahanmu sendiri
berani-beraninya mati di ruang dan waktu yang menampar wajah pemerintah [eFTe]
*Judul puisi ini mengadaptasi frasa "anak sekecil itu berkelahi dengan waktu" dalam lagu Iwan Fals, "Sore Tugu Pancoran".
Gang Sapi Jakarta 05.02.25
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI