"Tidak ke Samosir berarti tidak ke Kaldera Toba." --Felix Tani
Seseorang boleh mengaku telah mengunjungi Kaldera Toba hanya dan hanya jika dia telah menjejakkan kaki di Samosir. Tidak pergi ke Samosir berarti tidak pergi ke Kaldera Toba, sekalipun telah berkeliling danau sepanjang garis pantai luarnya.
Samosir adalah jantung Kaldera Toba -- the heart of Kaldera Toba. Itu benar baik secara administratif, geologis, geografis, dan sosio-budaya.
Secara administratif Kabupaten Samosir sepenuhnya di keliling enam kabupaten lain di lingkar Kaldera Toba. Mulai dari kabupaten-kabupaten Karo dan Simalungun di utara, Toba dan Tapanuli utara di timur dan selatan, serta Humbang Hasundutan, Pakpak Bharat dan Dairi di barat.
Secara geologis dan geografis Pulau Samosir secara khusus adalah sentrum wilayah lingkar Kaldera Toba. Pulau Samosir itu adalah dasar kaldera yang terangkat ke permukaan danau 30,000 tahun lalu -- 44,000 tahun kemudian setelah letusan terakhir Gunung Toba. Pulau itu terhubung oleh air ke seluruh dinding kaldera di lingkar luar danau Kaldera Toba.
Lalu secara sosio-budaya Samosir adalah kiblat orang Batak Toba. Desa Sianjur Mulamula di kaki Gunung Pusukbuhit secara mitologis diyakini sebagai huta, kampung pertama orang Batak. Di situlah budaya Batak dibentuk. Dari situ pulalah orang Batak dengan budayanya menyebar ke desa naualu, delapan penjuru mata angin di lingkar Kaldera Toba.
Gunung Pusukbuhit sendiri -- berada di sisi barat danau menempel pada ujung utara Pulau Samosir -- adalah kiblat ritual agama asli Batak Toba. Gunung tersebut adalah gunung suci, loka komunikasi antara manusia Batak dengan Mulajadi Nabolon, Maha Pencipta di Banua Ginjang, Surgaloka.
Karena itu tidak salah bila dikatakan Samosir adalah representasi Kaldera Toba. Geologi, geografi, dan sosio-budaya atau, secara keseluruhan, ekologi manusia Samosir mewakili gambaran ekologi manusia Kaldera Toba.
Hal itu berlaku pula untuk konteks wisata Kaldera Toba. Bisa dibilang, Samosir adalah one stop destination untuk wisata Kaldera Toba. Hanya dengan berkunjung ke (Kabupaten) Samosir, maka seorang turis bisa menikmati semua jenis wisata ekologi manusia yang ada di Kaldera Toba. Mulai dari wisata alam, geologi, budaya, sejarah, religi, kuliner, petualangan, agrowisata, sampai wisata air.
Saya akan coba tunjukkan di sini, betapa Samosir itu sejatinya adalah jantung wisata Kaldera Toba. Status sebagai "jantung" itu penting dipahami, sebagai rujukan untuk pengembangan pariwisata Samosir ke depan.