Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Jokowi, Pilpres 2024, dan Kepentingan Nasional

Diperbarui: 1 November 2023   05:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) bersama bakal calon presiden Prabowo Subianto (kedua kanan), Ganjar Pranowo (kiri) dan Anies Baswedan (kanan) makan siang bersama saat melakukan pertemuan di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.(Hafidz Mubarak A via kompas.com)

"Ojo kesusu" -Presiden Joko Widodo, menyitir petuah Jawa.

Seorang suami kepergok istrinya sedang makan siang berdua dengan seorang perempuan di sebuah restoran. 

Istri: "Dasar laki-laki tukang selingkuh!"

Suami: "Ini tidak seperti yang kamu lihat. Saya bisa jelaskan."

Istri:  "Aku sudah lihat! Tak ada lagi yang perlu dijelaskan! !"

Benarkah sang suami selingkuh? Bagaimana kalau perempuan teman makan siang itu adalah calon mitra bisnis? Atau mungkin konsultan pajak?

Apapun itu, istrinya sudah langsung menyimpulkan suaminya selingkuh. Tanpa memeriksa fakta lebih dalam. Cukup pakai framing subyektif saja.  

Framing etnosentrisme. Menilai dan menyimpulkan tindakan orang lain secara kilat berdasar nilai-nilai, anggapan-anggapan, dan pengalaman pribadi atau kelompok sendiri.

Itu namanya istri ke-su-su.  Keburu nafsu menyimpulkan makna secuil fakta.

Ojo Kesusu Itu Multi-faset

"Ojo kesusu," jawab Presiden Joko Widodo, Jokowi, saat ditanya wartawan tentang siapa capres atau cawapres yang direstuinya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline