Dari segi luas penguasan tanah, petani transmigran di Tulangbawang itu homogen. Sebab masing-masing keluarga mendapat jatah 0.50 ha lahan pekarangan dan 2.0 ha lahan perkebunan.
Karena itu tak ada gunanya mengambil sampel survei berdasar luas penguasaan tanah.
Sebenarnya bisa saja kriteria samplingnya luas pengusahaan tanah. Tapi itu harus didahului dengan sensus luas pengusahaan tanah dulu. Itu mustahil dilakukan. Populasi transmigran terlalu besar.
Karena alasan homogenitas itu, maka aku mengambil sampel secara acak sederhana saja. Aku minta dulu daftar nama petani menurut kelompok tani kepada PPL di tiga UPT sampel. Secara acak kemudian aku pilih dua kelompok tani sampel per UPT, sehingga didapat 6 kelompok tani sampel.
Dari masing-masing kelompok tani aku pilih secara acak 5 petani sampel, sekaligus responden. Maka dari 6 kelompok tani terpilih total 30 petani sampel sekaligus responden. Aku tambahkan 1 petani lagi per kelompok tani sebagai cadangan -- mengantisipasi adanya pencilan (kasus ekstrim) pada 30 petani sampel. Sehingga total petani sampel sekaligus responden adalah 36 orang petani transmigran.
Selesai pemilihan sampel, lanjut ke wawancara dengan petani responden.
Wawancara Petani Transmigran
Isi kuesioner untuk keperluan wawancara secara garis besar meliputi data demografis responden, luas pengusahaan tanah, data usahatani (jenis dan luas tanaman, jenis dan dosis saprotan, biaya usahatani, produksi usahatani, dan penjualan hasil usahatani), peranserta dalam kelompok tani, frekuensi ikut kegiatan penyuluhan pertanian, dan respon adopsi inovasi yang disuluhkan PPL.
Pertanyaan-pertanyaan itu bersifat tertutup dan semi terbuka. Bahasanya dibuat sesederhana mungkin, sehingga mudah ditangkap responden.
Untungnya semua responden lancar berbahasa Indonesia. Itu sangat memudahkan proses wawancara.
Kesulitan dalam wawancara ini lebih pada penyesuaian waktu. Tidak semua responden bisa diwawancarai siang hari. Sebabnya petani transmigran umumnya bekerja di lahan pertanian pada siang hari. Tidak etis jika harus mengabil waktu kerja mereka untuk wawancara.