"Aku berpikir maka aku hidup."
Kompasiana itu adalah pasar tulisan. Maka berlaku di situ hukum ekonomi pasar. Tepatnya hukum permintaan dan penawaran.
Lantas siapakah pelaku pasarnya? Tentu saja ada produsen merangkap penjual tulisan. Mereka adalah kompasianer yang memproduksi dan menawarkan tulisannya di Kompasiana.
Di sisi lain ada konsumen atau pembeli. Mereka adalah kompasianer dan non-kompasianer yang mengakses tulisan-tulisan di Kompasiana.
Lalu, tentu saja, ada pengelola pasar. Dia berperan mengatur lalu-lintas transaksi tulisan antara produsen dan konsumen. Dia adalah Admin Kompasiana.
Tingkat transaksi tulisan di pasar Kompasiana tergantung pada dua faktor yaitu tingkat mutu tulisan (MT) dan tingkat selera khalayak (SK) pembaca.
Kemungkinan tipe transaksinya begini:
- Tipe 1: MT Rendah x SK Rendah: pasarnya jeblok, minim pembaca;
- Tipe 2: MT Rendah x SK Tinggi: pasarnya lumayan bagus, bisa masuk kategori tulisan favorit.
- Tipe 3: MT Tinggi x SK Rendah: pasarnya jeblok, minim pembaca. Tapi bisa juga jumlah pembacanya besar, jika diangkat Admin nenjadi Artikel Utama (AU);
- Tipe 4: MT Tinggi x SK Tinggi: pasarnya meledak, apalagi kalau menjadi AU sekaligus artikel terfavorit.
Tentu saja selalu ada kemungkinan terjadinya anomali. Semisal ada tulisan Tipe 2 yang meledak, pembacanya puluhan bahkan ratusan ribu, karena dibagikan ke banyak medsos dan masuk google trend.
Tapi kalau bicara normalnya, ya, empat tipe transaksi tulisan di ataslah yang lazim ditemukan.
Implikasi tipologi itu begini. Tipe 1 dan 3 menghasilkan penulis tak terkenal di jagad Kompasiana. Sebaliknya Tipe 2 dan 4 menghasilkan penulis terkenal -- sekurangnya berpotensi begitu.