Inilah malam ketika para kodok menangguhkan tidurnya di kota Jakarta.
Hujan pertama telah turun membasahi pangkal malam di ujung Agustus.
Para kodok berlompatan ke dalam genangan air, ikut bersuka-ria menghapus kemarau.
Di ujung Gang Sapi seorang lelaki tua tersenyum memandangi air hujan menetes ke lantai, serta mengalir membentuk alur pada dinding di rumahnya yang bocor di sana-sini.
Pemandangan yang teramat dirindunya dari bulan ke bulan.
Maka inilah malam ketika kodok dan manusia Jakarta bernyanyi bersama. Menyanyikan lagu tentang hujan yang membilas Jakarta.
Mereka berharap besok pagi gedung-gedung metropolitan tak lagi sesak nafas. (eFTe)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI