Di ajang American Got Talent (AGT) Putri Ariani itu ibarat emas yang disimpan, sedangkan Cakra Khan ibarat berlian yang digosok.
Tamsil di atas sengaja dibuat untuk mengingatkan pejabat kita yang oportunis dan, karena itu, diskriminatif.
Saat Putri Ariani tiba di tanah air, seusai mendapat Golden Buzzer di AGT, mendadak sejumlah pejabat negara mengundangnya. Atau sekurangnya memberi ucapan selamat lewat medsosnya. Mereka memberi apresiasi, bangga akan capaian remaja putri 17 tahun itu. Putri Ariani telah mengharumkan nama Indonesia, kata mereka.
Sebaliknyalah respon para pejabat itu kepada Cakra Khan. Dia pulang dari AGT dengan "4 standing ovation dan 4 Yes dari 4 juri". Tapi jangankan undangan, sekadar apresiasi atau ucapan selamatpun tak didapatnya dari pejabat-pejabat kita.
Mengapa para pejabat itu bersikap diskriminatif? Apakah karena capaian Putri Ariani dinilai lebih spektakuler dibanding Cakra Khan? Atau karena sosok Putri lebih menguntungkan untuk dikapitalisasi secara politis ketimbang Cakra?
Saya akan coba ulik di sini.
***
Cakra Khan dan Putri Ariani sama-sama tampil di AGT Musim ke-18 tahun 2023 lewat jalur undangan. Walau Putri sebelumnya sempat melamar tapi tak ditanggapi. Performa keduanya di kanal YouTube dan TikTok pribadi menjadi alasan Tim AGT mengundang mereka.
Putri dan Cakra tampaknya tampil di audisi AGT pada hari yang sama. Soalnya keempat juri -- Howie Mandel, Heidi Klum, Sofia Vergara, dan Simon Cowell -- terlihat mengenakan outfit yang sama saat audisi Putri dan Cakra. Kecil kemungkinan juri AGT mengenakan pakaian yang sama pada dua hari yang berbeda.
Tapi Tim AGT rupanya mendahulukan release penampilan Putri di kanal resmi YouTube-nya. Alasannya, mungkin, karena Putri mendapat Golden Buzzer dan sanjungan (adore) spesial dari juri killer Simon Cowell. Sehingga diprediksi akan banjir views.