Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Storyteller Kaldera Toba

Ketika Makna Wisuda Terdegradasi di Indonesia

Diperbarui: 23 Juni 2023   08:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi perayaan wisuda. Sumber: Shutterstock via kompas.com

Sampai akhir 1990-an, seorang warga terdidik di Indonesia bisa menjalani seremoni wisuda maksimal tiga kali. Kali pertama setelah lulus Sarjana Strata-1 (S-1), ini mayoritas. Kedua setelah lulus Magister, Sarjana Srata-2 (S-2),  ini minoritas. Ketiga setelah lulus Doktor, Sarjana Strata-3 (S-3), ini paling minoritas.

Tapi memasuki tahun 2000-an, seorang warga terdidik dimungkinkan menjalani wisuda pendidikan sebanyak tujuh kali. Empat kali pada jenjang pra-sekolah (TK) dan sekolah (dasar, menengah pertama, menengah atas). Lalu tiga kali pada jenjang sarjana. Itu dengan asumsi orang tersebut menjalani jenjang-jenjang pendidikan secara lengkap dari TK sampai S-3.

Pertanyaannya, jika wisuda itu adalah seremoni pengakuan atas kemumpunian akademik, lantas kemumpunian akademik macam apa yang telah diraih anak TK, SD, SMP, dan SMA/SMK?

***

Untuk menjawab pertanyaan di atas, terlebih dahulu perlu diketahui macam apa tingkat kemumpunian akademik sarjana.

Secara sederhana, kemumpunian akademik sarjana S-1 adalah pemahaman, S-2 pendalaman, dan S-3 penemuan ilmiah. Semakin tinggi stratanya, semakin spesifik dan mendalam tingkat kemumpuniannya. 

Semisal begini. Sarjana-1 Budidaya, S-2 Budidaya Padi, dan S-3 Pemuliaan Padi Hibrida. 

Jika pemegang gelar S-3 itu dosen atau peneliti, lalu dia menjadi Guru Besar atau Profesor Riset, maka bidang keprofesoran atau kepakarannya adalah pemuliaan padi hibrida. Lazimnya begitu.

Tingkat kemumpunian itu ditandai dengan produk akademik yang teruji.  Skripsi untuk S-1; tesis dan publikasi artikel ilmiah dalam jurnal terakreditasi nasional untuk S-2; disertasi dan publikasi artikel ilmiah dalam (idealnya) jurnal terakreditasi internasional untuk S-3.

Wisuda sejatinya, menurut sejarahnya sejak rintisan Universitas Oxford dan Universitas Cambridge di Inggris abad ke-12, dimaksudkan sebagai ritus pengakuan dan pengukuhan atas kemumpunian akademik itu. Rektor sebagai representasi universitas memiliki wewenang, disimbolkan tongkat gada di tangan, untuk memberikan pengakuan dan pengukuhan itu.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline