Lihat ke Halaman Asli

Felix Tani

TERVERIFIKASI

Sosiolog dan Penutur Kaldera Toba

Sekolah Pukul Lima Pagi dan Etos Kerja Orang NTT

Diperbarui: 10 Maret 2023   13:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seorang petani di Desa Manusak, Kabupaten Kupang, NTT, menanam jagung, di lahan gersang. Butuh etos ketja tinggi menjalaninya (Foto: kompas.com/Gransisku Pati Herin).

Masuk sekolah pukul 05.00 WITA pagi untuk membentuk etos kerja.

Itu motif kebijakan terbaru Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor B. Laiskodat. Diberlakukan untuk jenjang SMA/SMK di NTT. Sementara ini uji-coba terbatas di Kupang dulu.

Jidatku berkerut hebat saat membaca motif di balik kebijakan itu. Apakah  hubungan kausatif antara fakta masuk sekolah pukul 05.00 pagi dengan fakta etos kerja?

Lalu apa pula yang dimaksud Pak Gubernur Viktor dengan etos kerja? Juga, apakah dia tahu macam apa etos kerja orang NTT?

Pertanyaan-pertanyaan itu tak terjawab oleh argumen-argumen pembelaaan diri Pak Gubernur, juga Pak Kadisdikbud NTT, yang tersebar di media massa dan medsos.

Jadi saya coba cari sendiri jawabannya. Itupun terbatas dari sudut pandang sosiologi.

***

Saya mulai dengan konsep etos kerja, ya.

Ini satu kutipan dari merriem-webster.com tentang etos kerja (work ethic):

"A belief in work as a moral good : a set of values centered on the importance of doing work and reflected especially in a desire or determination to work hard."

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline